
NUSANEWS - Aksi Bhinneka Tunggal Ika yang disebut-sebut sebagai demo tandingan 4 November 2016 ternoda, menyusul beredarnya foto-foto peserta demo menginjak-injak rumput taman dan diduga dibayar.
Foto-foto tersebut dijadikan sebagai senjata ampuh oleh pendukung demo 4 November untuk menyerang balik peserta Aksi Bhinneka Tunggal Ika yang sebagian besar merupakan pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Mereka juga menyindir Ahok yang menyebut peserta demo 4 November dibayar Rp 500 ribu per orang. Pernyataan itu disampaikan Ahok dalam wawancara eksklusif dengan media asing, ABC News.
“Aksi Kebhinekaan pendudukung Ahok @basuki_btp hanya ratusan orang dan dibayar,” cuit Suwandi Idris lewat akun twitter @Wandi_Marsaoly sembari mengunggah foto peserta aksi Bhinneka Tunggal Ika memegang uang pecahan Rp 100 ribu.
Hal senada dikatakan Syarifah. Lewat akun Twitternya @syrfhnabilaa, dia menyebut peserta demo 4 November 2016 dituduh menerima uang Rp 500 ribu per orang yang jumlahnya mencapai dua juta orang. Tuduhan itu tidak disertai bukti, berbeda dengan aksi Bhinneka Tunggal Ika.
“Buat orng2 yang nuduh aksi 411 dibayar 500.000 dan ternyata aksi “kebhinekaan” yg dibayar hahah @TsamaraDKI,” kicau @syrfhnabilaa. (ps)