
NUSANEWS - Hingga kini keberadaan Bajing Loncat (Bajilo), masih meresahkan para pengendara yang melintas di wilayah Cilincing, Jakarta Utara.
Keresahan itu pun dialami Suheri (26), yang bekerja sebagai sopir truk di wilayah Cilincing.
Diketahui, Suheri selaku warga yang tinggal di Kampung Pasir Keris RT 19/02 Desa Sukaraja, Warung Gunung, Lebak, Banten, melintas dari arah Cakung, Jakarta Timur, yang menuju Jalan Raya Cakung Cilincing (Cacing), Rabu (23/11) lalu.
Kala Suheri mengarahkan kemudi truknya ke putaran arah depan SMU 73 Jakarta, datang seorang pemuda tak dikenal, menghampiri truk Suheri.
"Datang-datang, pemuda tanggung itu meminta uang sebesar Rp 5000 ke Suheri. Namun, oleh Suheri enggan memberikannya uang Rp 5000 ke pemuda tersebut.
"Alhasil, sikap Suheri yang enggan memberikannya uang membuat pemuda bernama Eko Novanto (25) emosi. Eko saat itu langsung berusaha memasukkan tubuhnya ke jendela kemudi Suheri, dan langsung merogoh kantung celana Suheri, berharap mendapatkan uang," ungkap Kapolsek Cilincing, Kompol M Supriyanto, Sabtu (26/11).
Suheri pun tidak ambil pusing. Walau jalan saat itu tengah macet total, Suheri turun dan berduel dengan Eko di tengah kemacetan panjang.
"Duel antara Suheri dan Eko pun berlangsung sengit di jalan yang saat itu juga sedang macet. Walaupun jadi tontonan para pengendara yang melintas di Jalan Raya Cacing, pertengkaran itu tetap berlanjut. Hanya saja, Suheri kalah karena kalah jumlah. Rekan Eko, yang diketahui akrab disapa 'Black', datang membantu Eko memukul Suheri," ucap Supriyanto.
Supriyanto melanjutkan, "Suheri pun langsung tumbang dikalahkan kedua bajilo itu. Memang, di Jalan Cacing yang setiap ada belokan selalu dirawankan akan keberadaan Bajilo.
"Awalnya, meminta uang tapi kalau tidak puas, pencurian dengan pemaksaan sering terjadi. Contohnya ya Suheri itu. Sehingga, melihat Suheri terkapar di tengah jalan, Eko dan rekannya 'Black' kabur," lanjut Supriyanto.
Keberingasan yang dilakukan kedua bajilo itu, juga membuat para sopir truk yang melihat juga emosi, dan turun membantu Suheri.
Para sopir truk yang tak sengaja melihat mobil patroli saat itu, langsung berteriak meminta bantuan.
"Saat itu Eko dan Black masih dikejar oleh para sopir truk yang lain saat itu rela turun dari truk, di tengah-tengah kemacetan.
"Dibantu tim Buser salah satu bajilo yakni Eko, dibekuk dan nyaris tewas diamuk sopir truk dan warga setempat di lokasi. Sayang, rekanan Eko yang akrab disapa Black itu berhasil melarikan diri," katanya.
Eko, lanjut Supriyanto kembali, langsung dibekuk oleh tim buser, serta diperiksa di kantor Polisi.
Pengakuan awal pelaku, masih duduk di bangku SMP sudah menjajal sebagai pak Ogah, lalu dilanjut sebagai Bajilo.
"Alasannya yang hanya menambah uang jajan, membuat Eko rela jadi Bajilo sejak SMP," ucap Supriyanto. (tn)