Nusanews.com - Ketua Umum Seketariat Bersama (Sekber) Mixil Mina Munir menyebut hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) syarat dengan pesanan dari salah satu peserta Pilkada DKI Jakarta.
Ia menduga, kubu pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno turut serta mencampuri hasil survei. Pasalnya, peneliti Kedai Kopi, Hendri Satrio merupakan bekas bawahan Anies Baswedan.
“Kemungkinan itu ada. Bisa iya bisa tidak. Politik itu serba kemungkinan,” kata Mixil di Gedung KPUD DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2016).
Mixil mengatakan, apa yang dilakukan oleh Kedai Kopi sudah masuk dalam ranah politik menjelang Pilkada DKI. Apalagi, angka Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono melonjak sangat tinggi, sedangkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turun.
“Dia (Kedai Kopi) seperti sengaja sekali memanipulasi angka untuk menjatuhkan Ahok,” terangnya.
Untuk diketahui, dalam survei Kedai Kopi tingkat keterpilihan Ahok-Djarot disebutkan hanya 27,5 persen atau berkurang 6,5 persen dari survei sebelumnya yakni mencapai 34 persen. Sementara Anies-Sandi 23,9 persen dan Agus-Sylvi mencapai 21 persen.
Survei yang diluncurkan Kedai Kopi ini dilakukan pada 19-24 Oktober 2016, dengan metodologi acak bertingkat. Jumlah responden sebanyak 694 orang dengan demografi masyarakat usia rentang 30-50 tahun. (kr)
