logo
×

Kamis, 08 Desember 2016

Heboh Payung Biru Jokowi di Aksi 212, Akun Ini Ingatkan Soal Sosok Wanita di Bawah Payung Hitam

Heboh Payung Biru Jokowi di Aksi 212, Akun Ini Ingatkan Soal Sosok Wanita di Bawah Payung Hitam

NUSANEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini tak hanya disorot soal keputusannya saja.
Belakangan, benda apa pun yang ia pakai menjadi pembicaraan di mana-mana.

Pertama, soal jaket bomber berwarna khaki yang ia pakai.

Jaket ini mirip dengan sebuah jaket bomber produk sebuah brand yang berasal dari Spanyol, yaitu Zara.

Juga dengan sendal biru merk Fladeo yang baru-baru ini seorang Joko Widodo unggah di akun media sosialnya.

Sendal biru itu pun langsung jadi perhatian masyarakat, hingga pihak Fladeo mengaku mengalami kenaikan penjualan dari 'Jokowi Effect'.

Tak hanya pakaian, benda yang dibawa oleh bapak beranak tiga ini juga sempat jadi omongan di berbagai sosial media.

Saat Aksi Super Damai 2 Desember lalu, rakyat melihat Jokowi memayungi dirinya sendiri dengan sebuah payung berwarna biru.

Sontak si payung biru itu pun jadi terkenal.

Namun ada seorang perempuan yang kemudian angkat bicara soal payung yang lain.

Lewat akun Facebook-nya perempuan yang sekarang bermukim di Amerika Serikat ini mengunggah sebuah gambar.

Pada gambar tersebut, ada sesosok pria memakai kopiah yang memayungi dirinya dengan payung berwarna biru.

Dan di sebelah kanan bawah ada seorang wanita paruh baya berpakaian serba hitam dan berambut putih memayungi dirinya dengan payung hitam.

Di tengah bawah, ada tulisan: "Mungkin sudah waktunya, pak"


Ucu Agustin terlihat menuliskan sesuatu pada keterangan foto itu.

"Sudah waktunya Pak Jokowi Presiden RI!

Indonesia itu indah bila pemimpinnya memenuhi janjinya..

tak perlu banyak parade, tak perlu diseru datang di bawah ancaman, penuhi saja janji penyelesaian pelanggaran HAM.. seperti janjimu!"

Sosok wanita berpakaian serba hitam dan berpayung hitam itu adalah seorang Maria Sumarsih.

Ia adalah ibu dari Benardinus Realino Norma Irawan atau Wawan, mahasiswa Universitas Atma Jaya yang pada tahun 1998 tewas saat peristiwa Semanggi I.

Maria Sumarsih identik dengan payung hitam karena selama bertahun-tahun ia menggelar aksi 'Kamisan'.

Aksi Kamisan ini adalah sebuah unjuk rasa para orang tua yang anaknya adalah korban peristiwa '98.

Dengan memakai pakaian dan payung hitam, mereka berdiri dan diam tanpa suara di depan Istana Negara.

Selama 16 tahun ini, Maria dan orang tua lain melakukan hal itu.


Postingan Ucu ini pun direspon oleh Maria.

Hari Kamis 8 Desember, yaitu hari ini, para orang tua itu akan melakukan aksi Kamisan lagi.

Maria Sumarsih: "Terima kasih atas perhatian & keterlibatan para sahabat bersama kami korban/keluarga korban.

Sampai jumpa pada Kamis, 8/12/'16 di depan Istana Presiden, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat."

Begitu ucap ibu yang juga seorang guru SMP ini.

Mari kita lihat apa yang akan menjadi respon Jokowi nanti. (tn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: