
NUSANEWS - Politik anggaran harus mampu menjadi ukuran instrumen kesejahteraan. Karena itu, diperlukan indikator-indikator bagaimana mengukur kemakmuran.
Begitu dikatakan Ketua BPK RI, Harry Azhar Azis, dalam agenda Workshop Nasional Fraksi Partai Golkar di Jakarta, Rabu (14/12).
"Selama ini belum ada ukuran yang detail mengenai indikasi penggunaan keuangan negara untuk kemakmuran dalam bentuk aturan Undang-Undang," jelasnya.
Harry menjelaskan, indikator kesejahteraan ini perlu di susun secara detail baik dalam APBN/APBD. Kalau perlu indikator-indikator kesejahteraan tersebut harus dijabarkan secara rinci dalam Perda-Perda di tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota.
"Ada empat indikator yang dapat di dorong sebagai prinsip pembangunan yaitu turunnya orang miskin, penurunan angka pengangguran, penurunan kesenjangan pendapatan dan kenaikan angka IPM," katanya.
Menurut dia, partai yang berhasil membuktikan penggunaan anggaran negara untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat akan selalu dicintai rakyat. "Jangan hanya pada kampanye saja disampaikan tetapi harus dibuktikan ketika menjabat," tandasnya.
Di hadapan ratusan peserta Workshop Nasional Fraksi Partai Golkar, Harry juga mengingatkan bahwa rekomendasi BPK akan terus hidup sampai akhir dunia. "Selama tidak ditindaklanjuti hasil pemeriksaan tersebut, rekomendasi tersebut akan tetap hidup, contohnya kasus Pak Dahlan yang sekarang sedang di proses. BPK juga tidak tahu sebab, prioritas pemeriksaan berada di tangan kepolisian dan kejaksaan.
Untuk itu, tambahnya diperlukan kehati-hatian dalam mengelola dan menggunakan anggaran keuangan negara.
Ketua Bidang Legislatif, Eksekutif dan Lembaga Politik DPP Golkar, Yahya Zaini, mengatakan partainya akan merumuskan Politik Anggaran Golkar untuk menjadi panduan bagi Anggota FPG DPR dan DPRD dalam menyusun APBN/APBD guna mewujudkan kesejahteraan rakyat.
"Kehadiran Harry Azhar Aziz disambut meriah dan sangat dinanti-nanti oleh peserta, karena sebelum menjadi Ketua BPK, beliau adalah anggota DPR dari Partai Golkar. Walaupun sekarang ini dia sudah netral," pungkasnya. (rm)