logo
×

Sabtu, 17 Desember 2016

Manfaatkan Kecaunya Imgrasi, Pekerja China Sebar Virus di Indonesia

 Manfaatkan Kecaunya Imgrasi, Pekerja China Sebar Virus di Indonesia

NUSANEWS - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta,  Zaki Mubarok mengatakan, adanya warga China masuk ke Indonesia hingga bisa menyebarkan virus tanaman dan diduga membuat paspor Indonesia karena sistem administrasi di Imigrasi yang masih kacau. Ini terjadi karena moral hazard birokrasi/ pejabat imigrasi, dan lemahnya penegakan hukum.

"Ini harus diusut tuntas dan terbuka sehingga ketahuan mereka masuk dengan dokumen ilegal. Siapa yang meloloskan dan apa sebenarnya motifnya. Jadi hukum harus ditegakan," tegas  Zaki.

Terkait warga China yang menyebarkan virus berbahaya, sambung Zaki, juga harus diusut tuntas dan terbuka. Apalagi sejumlah ahli menyebut peristiwa itu sebagai upaya merusak daya tahan pangan Indonesia. Demikian juga soal pasport maka pemerintah juga harus mengusut tuntas dan terbuka.

"Imigrasi yang punya otoritas harus diperiksa, apalagi saat ini masyarakat was-was dengan membanjirnya tenaga kerja China ke Indonesia, yang sebagian masuk secara ilegal," paparnya.

Sementara itu pengamat politik dari Point Indonesia (PI), Karel Susetyo mengatakan, isu pekerja China jika tidak ditanggapi secara serius oleh pemerintah maka akan menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap sistem imigrasi dan tata ketenagakerjaan asing.

"Isu ini juga bergerak menjadi isu yang sensitif, tatkala mulai ada yang membenturkannya menjadi non pribumi versus pribumi," jelasnya.

Oleh karena itu, sambung Karel, pemerintah harus mengklarifikasi isu tenaga kerja China dan apabila perlu serta memungkinkan membuat task force inter departement, untuk menghalangi semakin meluasnya problematika seputar kedatangan tenaga kerja asing dari China.

"Kenapa? Karena geliat investasi China di negeri kita mulai meningkat. Dan pengawasan terhadap tenaga asing China juga harus ditingkatkan pula. Agar tidak meresahkan dan pada sisi lain justru merusak investasi China di sini," paparnya

Pengamat politik dari Menteng 58, Ali Hamzah mengatakan, adanya warga China yang datang sebagai pekerja illegal, pekerja legal, kontraktor (pemborong), atau hanya sebagai wisatawan merupakan yang terdeteksi. Karena saat ini banyak juga warga China yang datang tidak terdeteksi oleh pemerintah, misalkan di Banten, Bali, Kalbar, Jakarta, dan daerah lainnya.

Virus

Sementara terkait warga China yang menanam tanaman bervirus juga patut dipertanyakan. Karena tanaman cabai sebanyak 5000 batang tersebut mengandung bakteri/virus yang bisa melumpuhkan tanaman dan membuat gagal panen merupakan upaya untuk melumpuhkan Indonesia.

"Bukan itu saja, sekarang WNA juga boleh mendirikan ormas di wilayah hukum NKRI," paparnya.

Ironisnya, sambung Ali, Presiden Jokowi justru ingin puluhan penduduk China datang ke Indonesia. Oleh karenanya ada kasus mereka tidak hanya bisa membuat paspor, tetapi juga KTP. Sehingga bisa memberikan legitimasi bagi mereka untuk memilikk hak seperti pribumi lain.

"Padahal China - China yang sudah lama di Indonesia begitu arogan terhadap pribumi bahkan polisi sekalipun," jelasnya. (ht)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: