logo
×

Sabtu, 24 Desember 2016

Tenaga Asing 'Menjamur' di Indonesia, Ini Faktor Penyebabnya

Tenaga Asing 'Menjamur' di Indonesia, Ini Faktor Penyebabnya

NUSANEWS - Ketua Komisi IX DPR RI, Dede Yusuf menganggap salah satu faktor penyebab menjamurnya tenaga kerja asing di Indonesia adalah karena sistem bebas visa. Tenanga kerja yang banyak di Indonesia itu baik yang masuk secara legal maupun ilegal.

"Kita melihat bahwa faktor bebas visa juga merangsang banyaknya orang asing yang masuk," kata Dede Yusuf dalam acara 'Polemik' Sindotrijaya yang bertajuk 'Dibalik Serbuan Warga Asing' di Rumah Makan Warung Daun, Cikini, Sabtu (24/12).

Untuk itu, Dede Yusuf menyatakan telah memberi rekomendasi kepada pemerintah. Yakni, memberbanyak fungsi pengawasan dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) dalam mengawasi dan menindak adanya tenaga kerja ilegal. "Kita sudah rekomendasikan kepada pemerintah, memperbanyak fungsi pengawasan. Kita merekomendasikan dibentuknya satgas, ada dari imigrasi, kepolisian, dan lain-lain," ungkapnya.

Menurut kader Partai Demokrat tersebut, faktor lain dari banyaknya tenaga kerja asal China ke Indonesia adalah karena kebijakan pemerintah Tiongkok yang mewajibkan hanya memiliki satu anak. Sehingga, ujar mantan aktor laga itu, jumlah penduduk yang tua lebih banyak daripada yang muda. Dan akhirnya Tiongkok pun memperluas lapangan pekerjaan ke luar negeri dengan sistem investasi.

"Jadi banyak juga yang pengangguran. Ini yang dipikirkan, jadi mereka memperluas lapangan kerja di luar. Bentuknya ada investasi," tambahnya.

Namun Dede Yusuf tidak dapat memastikan berapa jumlah tenaga asing khususnya asal RRC yang masuk secara ilegal ke Indonesia. Namun, pihaknya akan terus menelusuri lebih lanjut. "Memang yang ilegal kita tidak punya data resmi ya. Kami masih terus menelusuri, terutama ke pemda-pemda," sambungnya.

Sementara itu, Plt Dirjen Binwasker Kemenaker Maruli Apul Hasoloan menegaskan, bahwa siapa pun tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia harus mengikuti sistem yang berlaku. "Mau kebijakan negara mereka apapun, waktu masuknya (ke Indonesia), harus sesuai dengan aturan negara kita," tutup Maruli. (ar)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: