
NUSANEWS - Upaya Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) melaporkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab dinilai kurang tepat. Sebab, apa yang dilakukan Habib Rizieq merupakan dakwah.
“Dalam Islam itu biasa. Habib Rizieq tidak bicara dalam perspektif non Islam. Nah kalaupun statement dia itu diperbanyak oleh orang lain, itu bukan Habib Rizieq yang memperbanyak, misalnya melalui medsos,” kata Peneliti dari NSEAS Muchtar Efendi di Sekretariat Patriot Indonesia Raya, Jalan Bonang, Jakarta Pusat, Rabu (28/12).
Dijelaskan Muchtar, Habib Rizieq berbicara di tengah komunitas Islam, dan dalam rangka berdakwah. Berbeda dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang berbicara soal Surat Al Maidah 51 di wilayah publik.
“Apalagi Ahok itu bicara yang bukan agama dia di publik, di wilayah umum, di wilayah orang Islam. Kalau Habib Rizieq dia bicara Alquran, mengupas soal Nabi Isa tetapi di masyarakat Islam dan itu tidak masalah,” cetus dia.
Dirinya yakin polisi tidak akan meneruskan kasus tersebut. Karena argumentasi dari Ketua Presidium PMKRI Angelo Wake Kako lemah.
Disamping itu, hanya akan membawa dampak negatif bagi kerukunan antar masyarakat madani. “Saya percaya nantinya tokoh-tokoh Katolik akan berbicara dengan tokoh-tokoh Islam,” pungkasnya. (ps)