logo
×

Senin, 16 Januari 2017

HISTORIPEDIA: Dimulainya Perang Teluk Persia

HISTORIPEDIA: Dimulainya Perang Teluk Persia

NUSANEWS - LEWAT tengah malam waktu setempat, batas waktu yang diberikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar Irak menarik pasukannya dari Kuwait sudah habis. Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) langsung memerintahkan tentaranya untuk siap menjalankan operasi menyingkirkan Irak dari negara tetangganya yang kaya minyak itu. Invasi Irak ke Kuwait sudah berlangsung selama lima bulan.

Sekira pukul 03.00 waktu setempat pada 16 Januari 1991, satu jet tempur diluncurkan dari Arab Saudi dari kapal induk milik AS di Teluk Persia. Sementara satu kapal induk Inggris juga bersiaga di lokasi yang sama. Mereka memiliki misi yang sama: mengebom sejumlah target di Irak.

Sepanjang hari, pesawat tempur milik koalisi pimpinan AS menghujani Baghdad dan sekitarnya dengan bom. Aksi tersebut dapat disaksikan langsung lewat siaran televisi Negeri Paman Sam. Sekira pukul 19.00 waktu AS, Operasi Badai Gurun Pasir untuk menyingkirkan Irak diumumkan oleh Gedung Putih.

Operasi tersebut dilakukan oleh koalisi internasional di bawah komando Jenderal Norman Schwarzkopf. Jenderal AS itu memimpin pasukan gabungan dari 32 negara, termasuk Inggris, Mesir, Prancis, Arab Saudi, dan Kuwait. Selama enam pekan, pasukan sekutu melakukan serangan udara secara masif dengan target militer dan infrastruktur sipil milik Irak.

Baghdad tidak mampu memberikan perlawanan yang seimbang baik di darat maupun udara. Satu-satunya serangan balasan adalah peluncuran misil SCUD ke Israel dan Arab Saudi. Langkah tersebut dilakukan Presiden Irak Saddam Hussein dengan harapan Israel akan terprovokasi dan menceburkan diri ke dalam konflik. Taktik tersebut bertujuan untuk memecah belah dukungan negara-negara Arab terhadap pasukan sekutu. Namun, atas permintaan AS, Israel tetap menahan diri.

Pada 24 Februari 1991, serangan darat oleh pasukan sekutu dimulai. Angkatan bersenjata Irak kewalahan menghadapi serangan masif tersebut. Kuwait akhirnya dapat dibebaskan dalam waktu kurang dari empat hari. Presiden AS George HW Bush kemudian mendeklarasikan gencatan senjata pada 28 Februari 1991 dan Irak berjanji untuk menghormati koalisi dengan Washington dan syarat perdamaian dari PBB. (ok)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: