logo
×

Selasa, 24 Januari 2017

Postingan Rekan Korban Diksar Mapala UII Yogyakarta Ini Bikin Merinding, Minta Kebenaran Diungkap

Postingan Rekan Korban Diksar Mapala UII Yogyakarta Ini Bikin Merinding, Minta Kebenaran Diungkap

IDNUSA - Baru-baru ini, masyarakat kembali dihebohkan dengan tewasnya mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Mereka adalah Muhammad Fadhli, Syaits Asyam dan Ilham Nurfadmi Listia Adi.

Ketiganya tewas usai mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar Mahasiswa Pencinta Alam di Lereng Selatan Gunung Lawu.

Banyak netizen yang menyayangkan hal tersebut.

Bahkan rekan-rekan korban menuntut pihak berwajib untuk mengungkap kebenaran kasusnya.

Dikutip dari laman Kompas.com, ketiga mahasiswa ini tewas usai mengikuti kegiatan rutin The Great Camping (TGC) di Lereng Selatan Gunung Lawu.

Kegiatan rutin setiap tahun ini dilaksanakan dengan sepengetahuan pihak universitas.

Kegiatan ini dijalankan sesuai prosedur formal yang berlaku di internal Universitas Islam Indonesia (UII).

Ada proposal ke universitas, ada penanggung jawab, surat izin orangtua, dan ada validasi kesiapan peserta.

Setiap peserta juga wajib menjalani tes kesehatan, dan memiliki surat keterangan sehat dari dokter.

Salah seorang rekan Syaits Asyam, Ghozy Muhammad Fawwaz Amru, menyampaikan kepedihannya kehilangan rekannya tersebut.

Ia memposting foto Asyam di akun Instagramnya, @ghozymfa, dan memberikan keterangan yang panjang.

Isinya, ia menyayangkan pihak mapala yang masih saja melakukan tindakan pembodohan terhadap juniornya.

Syaits Asyam

Ini yang ia sampaikan:

[POSTINGAN YANG HILANG]

dikutip dari Rizaldi Nusantara

Syaits Asyam

Dia adalah korban, mereka yang memiliki idealisme rendahan, mereka yang otaknya terisi ruang kosong, mereka yang hatinya lebih keras daripada karang

2017, dan masih saja ada orang-orang bodoh tak paham kehidupan.

Kamu kira kamu hidup di dunia ini sendirian? kamu satu-satunya manusia yang pantas melakukan hal-hal itu pada makhluk lain? Kamu kira kamu siapa?

Kampusmu islam, kelakuanmu kaya hew*n! yang kau lakukan itu bukan pendidikan, bukan pendidikan tapi pembodohan!

Mengasah mental kau bilang? mental apa? jika ia sudah tiada lalu mental untuk bertemu yang maha kuasa, maksutmu? hei? bodoh? apa memang itu maksutmu?

Apa memang tujuanmu melakukan itu untuk kebaikan dia, untuk kebaikan "Alam" dengan namamu pecinta alam atau untuk memenuhi hasrat hati-hati busukmu itu?

Namamu pecinta alam, dengan sesama saja kau tak cinta, lalu bagaimana kau mecintai alam? apakah seperti ini bentukmu mencintai alam? hah?

Aku tak bisa apa apa kawan, syam, sori, aku ga sempet ketemu tadi siang, kamu keburu duluan,
Aku masih ga percaya cok kamu pergi, semoga kamu dipanggil duluan karena Allah gamau kamu kesakitan, karena Allah sayang kamu, pengen mendekatkan kamu.

Khusnul Khotimah ya syam.

Seperti kata ibumu, walau aku ga percaya pernyataan ini, katanya mereka yang melakukan itu memegang surat bebas penjara, jika iya bebas penjara mereka tidak akan bebas dari siksanya Allah. Amin.

Semoga Allah berikan yang setimpal dengan perbuatan mereka.

ttd, keluarga keduamu yang juga disakiti oleh oknum berotak kecil dengan label pecinta alam.

Selamat jalan Asyamku.

Sorry if that post contains inappropriate words.

Ada apa dengan postingan itu? Kenapa hilang begitu saja? Sekarang, akun-akun diprivate.

Ada apa? Bukankah Mapala bukan Pembunuh katamu?

Kami disini semua marah.

Semangat kawan kami harus dibayar dengan nyawa.

Entah siapa yang harus disalahkan, biarlah waktu buka tabirnya.

Syam, u rn't alone! We all here stand for ya! #ungkapkebenaran".


Postingan itu dibagikan sekitar 20 jam yang lalu. (tn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: