
IDNUSA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017 akan mencapai 5 persen, lebih tinggi bila dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, meskipun tahun ini masih ada pemotongan anggaran.
"Untuk Indonesia pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5 persen, di mana diasumsikan kuartal IV kita akan tumbuh minimal 4,7 persen," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/1).
Dia menambahkan, hal tersebut dikarenakan konsumsi rumah tangga masyarakat yang masih tumbuh stabil, seiring dengan inflasi yang terkendali sebesar 3,02 persen.
"Selain konsumsi rumah tangga, faktor tersebut juga didukung oleh investasi swasta. Investasi memang tumbuh lambat karena ada tekanan di perbankan," imbuhnya.
Selain itu, dia juga meyakini bahwa penghematan anggaran pada pertengahan tahun 2016 tidak akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Meski belanja pemerintah menjadi kurang optimal, namun hal tersebut memberikan kepastian dalam berinvestasi bagi investor swasta.
"Tapi dengan pengurangan belanja, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan masih bisa lebih besar dari 2016. Ini gambaran pemotongan dilakukan secara efektif, dan tidak berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi," pungkas Sri Mulyani. (mdk)