
IDNUSA - Pernyataan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di media sosial terkait demo mahasiswa di depan rumahnya mendapat reaksi beragam. Salah satunya dari politikus PDIP, Adian Napitipulu.
Menurut Adian, lokasi demo mahasiswa tidak tepat berada di depan rumah SBY karena masih ada jarak pandang sekitar 50-an meter. Kalaupun polisi mengatakan demo itu tanpa ijin, maka itu hanya masuk kategori tindak pidana ringan (tipiring).
“Saran saya (SBY) tidak perlu mengomentari tindak pidana ringan seperti itu karena kelas mantan presiden harusnya mengomentari Chat Sex yang beredar luas karena itu bisa merusak moral kaum muda se Indonesia,” ujar Adian.
Meski Adian tak menjelaskan lebih rinci terkait Chat Sex yang dimaksud, namun diduga pernyataan itu merujuk pada sosok Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein. Sebab belum lama ini beredar chat mesum diduga Habib Rizieq dan Firza yang hingga kini masih diselidiki polisi.
Selain menyarankan SBY mengomentari Chat Sex, Adian juga meminta agar Ketua Umum Partai Demokrat itu untuk tidak mengecam mahasiswa yang hanya bermodalkan spanduk dan pengeras suara saat demo di dekat kediamnnya. Sebab, tuntutan para mahasiswa 1000 persen masuk diakal.
“Kalau mau takut maka takut dan kecamlah pelaku pemboman karena itu merenggut jiwa manusia. Kalau mau takut dan mengecam maka Kecamlah mantan menteri yang ditangkap KPK karena korupsi mereka memiskinkan rakyat,” tegas Adian.
Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Benny Kabur Harman menyayangkan respons berlebihan dalam menanggapi pernyataan SBY di media sosial.
“Kalau Pak SBY tampil di muka umum, ya biasa saja, tidak usah sewot. Ya biasa-biasa saja,” ujar Benny di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Benny mengatakan, Partai Demokrat memiliki kewajiban untuk memberikan koreksi kepada pemerintah terhadap kebijakan yang tidak sesuai dengan kehendak rakyat.
Dikatakan Benny, kehadiran Demokrat berupakan bentuk kepedulian dengan memberikan solusi. Setiap mengkritik, Demokrat selalu memberi konsep dan solusi.
“Apa yang mereka lihat itu putih itu mungkin ada noda hitamnya. Kami hanya ingatkan itu kalau ada yang hitam tolong dihapus, apakah itu salah?. Kalau kami katakan prioritas ini salah, kami tunjukkan yang benar, tetapi kami tidak bisa bikin apa-apa, kecuali kami menang pemilu lagi,” tandas Benny. (ps)