logo
×

Rabu, 08 Februari 2017

Aktivis Lintas Generasi Kecam Aktor Demo di Rumah SBY

Aktivis Lintas Generasi Kecam Aktor Demo di Rumah SBY

IDNUSA - Jaringan Aktivis Lintas Generasi menilai peristiwa aksi demonstrasi yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa “Jambore Cibubur” di kediaman Presiden Republik Indonesia Ke-6, Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono adalah tindakan melawan hukum dan anti demokrasi.

Jaringan Aktivis Lintas Generasi juga secara tegas mengecam“aktor politik” yang berada di belakang demo di depan rumah pribadi SBY.

“Info yang kami dapatkan, pelaku demo adalah para mahasiswa yang melakukan Jambore di Cibubur,” demikian keterangan tertulis Jaringan Aktivis Lintas Generasi diterima di Jakarta, Rabu (8/2).

Adapun aktivis yang tergabung dalam jaringan ini adalah Aam S, Andi Arief, Heri Sebayang, Himawan Sutanto (Japrak), Santoso Jadewa, Mone Thamrin, Sangap Surbakti, Renanda Bachtar, Jemmy Setiawan, Jan Prince Permata, Jansen Sitendaon, Guntur Siregar, Ali Sadikin, Boyke Novrizon, Jimmy Matitaputi, Nanang Qosim, dan Ardi Mbalembout.

Lebih lanjut, mereka mengatakan sesuai foto yang dimiliki Jaringan Aktivis Lintas Generasi, acara Jambore di Cibubur tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh. Di antaranya Sidarto Danusubroto (Anggota Wantimpres), Teten Masduki (KSP), Amran Sulaiman (Menteri Pertanian), Rudiantara (Kemenkominfo), Fadjroel Rahman (Komisaris Utama Adhi Karya).

“Ini adalah konspirasi jahat penguasa yang dioperatori oleh para aktor politik di dalam lingkaran kekuasaan. Dan kami menduga Presiden Jokowi juga mengetahui agenda di Cibubur tersebut.”

Jaringan ini juga mempertanyakan kelambanan aparatur hukum yang gagal mengambil tindakan preventif. Pengamanan kediaman yang digunakan oleh mantan presiden dilindungi oleh peraturan perundang-undangan. Mengingat info demo di kediamaan SBY ini jauh sebelumnya sudah beredar selama beberapa hari di Media Sosial seharusnya kegiatan ini dapat diantisipasi oleh aparat keamanan.

“Untuk itu, kami juga menolak pernyataan Polri yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Jika pembiaran sejenis ini dibiarkan terus menerus, maka khawatir kejadian yang sama akan berdampak dan terjadi juga dirumah-rumah mantan Presiden lainnya. Termasuk hal yang sama bisa juga terjadi di rumah Jokowi pasca menjadi presiden,” tegas Jaringan ini.

Dalam kesempatan itu, mereka menyerukan kepada mahasiswa untuk tetap kritis dan menjadi oposisi permanen kepada Penguasa. Bukan sebagai partisan. Karena pihak yang seharusnya paling pas untuk didemo di tengah gagalnya pengelolaan negara dan bangsa saat ini adalah Presiden Jokowi selaku pemegang kekuasaan tertinggi administrasi kenegaraan.

Jaringan juga mendesak untuk dilakukan pengusutan sumber dana seluruh kegiatan di Cibubur hingga aksi di depan kediaman pribadi SBY. (jpg)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: