logo
×

Kamis, 09 Februari 2017

KH Ma'ruf Amin Luruskan Isu yang Menyebut Orang Tua Rano Karno Komunis

KH Ma'ruf Amin Luruskan Isu yang Menyebut Orang Tua Rano Karno Komunis

IDNUSA - Baru-baru ini, Ketua Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, menerima kunjungan pasangan Calon Gubernur Banten, Rano Karno dan Embay Mulya Syarief di kediamannya di kawasan Pesantren An Nawawi, Desa Tanara, Kecamatan Tanara, Serang, Banten.

Usai pertemuan tersebut, KH Ma'ruf Amin meluruskan tudingan yang berkembang di masyarakat mengenai orang tua Rano Karno, Soekarno M Noer, yang disebut sebagai anggota Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) dan berafiliasi pada Partai Komunis Indonesia (PKI).

Secara tegas cicit ulama Al-Hijaz, Syaikh Nawawi Al-Bantani tersebut menyatakan bahwa Soekarno M Noer pernah menjadi anggota aktif di Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) di bawah naungan rumah besar Nahdlatul Ulama pada era kepemimpinannya.

"Saya kenal betul dengan Soekarno M Noer, dia bukan PKI, dia bukan komunis. Dia itu NU. Dia pengurus Lesbumi, bagian daripada NU. Di situ ada Jamaludin Malik, ada Usmar Ismail, ada Asrul Sani dan juga ada ayahnya Rano (Soekarno M Noer). Pernah ke rumah saya dan saya kenal baik," kata Kiai Ma’ruf Amin seperti rilis diterima Jitunews.com, Rabu (8/2).

Dalam kesempatan itu, Rano dan Embay secara khusus memohonkan doa restu dan dukungan dari KH Ma’ruf Amin. Keduanya juga meminta agar kelak saat memimpin Banten bisa terus dibimbing dan diingatkan bila ada salah dan khilaf yang terjadi di masa kepemimpinan keduanya.

Tak lupa Rano dan Embay ikut berbahagia dan mengungkapkan rasa syukur yang tak terhingga atas Milad ke-91 Nahdlatul Ulama tahun ini. Rano juga mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kehormatan, marwah, dan martabat para ulama.

"Ulama adalah pewaris risalah yang membimbing kita pada jalan yang lurus. Mintalah nasihat dari para ulama. Cintailah para ulama. Karena mencintai ulama tak ubahnya dengan mencintai kebenaran," jelas Rano.

Lebih jauh Rano mengatakan, dalam kontestasi Pilkada Banten ini dirinya telah mempersiapkan sederet program yang berpihak pada pengembangan pesantren dan pendidikan Islam. Rano juga berencana membangun sebuah pusat studi islam yang dilengkapi dengan perpustakaan Syaikh Nawawi al Bantani yang memuat karya-karya masterpiece para ulama terkemuka di dunia. (jn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: