logo
×

Kamis, 23 Februari 2017

Kubu Antasari Tunggu Janji eks Kapolri Bambang Hendarso Blak-blakan

Kubu Antasari Tunggu Janji eks Kapolri Bambang Hendarso Blak-blakan

IDNUSA - Kuasa hukum Antasari Azhar, Boyamin Saiman menyambut positif rencana mantan Kapolri Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri (BHD) 'buka-bukaan' seputar kasus yang menjerat kliennya. Menurutnya, langkah tesebut akan mengungkap tabir kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen yang masih misterius hingga saat ini.

"Kita sangat senang dan menyambut gembira. Inilah tujuan kita untuk buka-bukaan, supaya tidak jadi misteri terus. Kalau beliau bersedia untuk jumpa pers atau segala macam kita sangat gembira. Kalau perlu akan menyambut dengan gegap gempita," ungkapnya saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon, Kamis (23/2).

Penjelasan BHD, kata dia, diharapkan dapat mengungkap fakta kasus yang membuat mantan Ketua KPK itu divonis 18 tahun penjara.

"Justru itukan yang disampaikan Pak BHD kan akan memberi informasi yang cukup bagus. Makannya nanti berharap dari keterangan-keterangan itu bisa kita jadikan bahan menambah data dan fakta ke Bareskrim terkait laporan itu," imbuh Boyamin.

Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan mantan Kapolri Bambang Hendarso Danuri dan penyidik kasus pembunuhan Nasrudin merasa keberatan dengan laporan Antasari. Oleh karena itu, lanjutnya, Bambang akan menyampaikan keterangan resmi soal kasus yang menjerat Antasari dalam waktu dekat.

"Ya ini penyidik semua berkeberatan dan besok yang memimpin langsung saya mendapat kabar adalah Pak Bambang Hendarso sendiri yang memberikan keterangan resmi," jelas dia.

Namun kabar terakhir, BHD batal menggelar jumpa pers terkait kicauan Antasari.

Saat blak-blakan pekan lalu, Antasari menyebut deretan pejabat tinggi negara yang diduga terlibat dalam kasusnya. Sebut saja Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Aulia Pohan, Edhi Baskoro Yudhoyono, Hatta Rajasa hingga Hary Tanoesudibjo.

Namun, ada satu pejabat lembaga tinggi negara yang secara tidak langsung disebut Antasari. Yakni, Bambang Hendarso Danuri yang saat kasus itu bergulir menjabat sebagai Kapolri.

"Tergantung keberanian penyidik. Apakah penyidik berani mintai keterangan petingginya dulu?" ungkap Antasari saat dihubungi, Kamis (17/2). (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: