
IDNUSA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf meminta kepada pemerintah untuk segera mengusut siapa aktor di balik demonstrasi di kediaman Presiden RI ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, bukti berupa mobil yang tertinggal di lokasi demo bisa menjadi salah satu cara untuk mengungkap demo itu.
"Saya berharap pemerintah saat ini bisa benar-benar melakukan penegakan hukum, khususnya ketika kejadian. Kan ada fakta ada mobil yang tertinggal mobil siapa itu kan harus diusut tuntas," kata Nurhayati kepada awak media di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (7/2).
"Ini bukan masalah rumah pribadi siapa, ini rumah pribadi presiden RI yang ke enam. Jadi khususnya polisi kan seharusnya kalau unjuk rasa itu ada izin, pertama (dalam aturan) undang-undang, rumah pribadi tidak boleh didemo. Nah kalau ini sudah dilanggar kan harus ada penegakan hukum, apalagi ini rumah mantan presiden," sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kejadian ini akan menghadirkan kegaduhan di kalangan masyarakat luas untuk ke depannya. Dia juga menyebutkan, dalam aturan disebutkan soal larangan demonstrasi di rumah pribadi.
"Ini kan membuat semua orang gelisah, kalau mantan presiden sepuluh tahun menjabat bisa mendapat perlakuan seperti ini, nah apalagi rakyat biasa. Padahal jelas di undang-undang kan tidak boleh ada demo di rumah pribadi," kata dia.
Nurhayati juga menyayangkan, lambannya antisipasi aparat penegak hukum sehingga demonstrasi itu terjadi di rumah mantan Presiden SBY.
"Apakah kemudian kebenaran dianggap hoax, yang hoax dianggap benar, yang fitnah-fitnah dibenarkan dibuat nangkap orang yang belum ada buktinya. Tapi yang benar-benar ada kejadian tidak diantisipasi, nah ini yang membuat kita semua penuh tanda tanya," ungkap politisi Partai Demokrat tersebut. (mdk)