IDNUSA - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Febri Diansyah mengatakan lembaganya tak bermaksud menyembunyikan pemeriksaan Arif Budi Sulistyo dari publik. Arif, yang merupakan adik ipar Presiden Joko Widodo, diperiksa terkait kasus penyuapan penyidik Ditjen Pajak.
"KPK sama sekali tidak ada maksud menutup-nutupi mengenai pemeriksaan tersebut," kata Febri saat dihubungi, Jumat (17/2).
Menurut Febri, setiap pemeriksaan saksi tidak harus selalu dikabarkan, apalagi ada pertimbangan penyidik KPK untuk diumumkan atau tidaknya pemeriksaan itu.
"Pihak penyidik memiliki dasar dan pertimbangan sendiri untuk diumumkan atau tidaknya nama dari saksi yang diperiksa, hal tersebut juga dimaksudkan agar proses pemeriksaan dan penyidikan berjalan lebih maksimal," kata Febri.
Penyidik KPK memeriksa Arif pada pertengahan Januari 2017. Menurut Febri, Arif juga berkemungkinan dipanggil untuk bersaksi di persidangan.
Penyidikan kasus suap itu bermula pada 21 November 2016, ketika penyidik KPK menangkap Ramapanicker Rajamohanan Nair, Country Direktur PT Eka Prima Ekspor Indonesia (EKP); dan Handang Soekarno, penyidik pada Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Ramapanicker diduga memberikan USD 148 ribu kepada Handang, agar Handang membantu permasalahan pajak PT EKP. (kp)
