logo
×

Rabu, 29 Maret 2017

Djarot: Monas Boleh Digunakan untuk Maulid

Djarot: Monas Boleh Digunakan untuk Maulid

IDNUSA, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menghadiri Tabligh Akbar Kebangsaan dan Pelantikan pengurus cabang Baitul Muslimin Indonesia Jakarta Utara di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa malam (28/3) kemarin. Dalam kesempatan itu, Djarot mengatakan Monas boleh digunakan untuk Maulid.

Diungkapkan Djarot, Monas diperbolehkan digunakan sebagai lokasi kegiatan keagamaan, namun hanya boleh sekali dan yang sifatnya berskala nasional.

Ucapan Djarot sekaligus menampik kabar yang mengatakan Pemprov DKI melarang penggunaan kawasan Monas sebagai lokasi kegiatan keagamaan seperti Maulid Nabi. Menurut Djarot, saat ini kawasan Monas saat ini tengah diperbaiki agar lebih layak dan indah.

"Saya suka ditanya, Maulid kok gak boleh di Monas? Monas lagi diperbaiki, lagi dipasang lampu biar terang, air mancur lagi dibetulkan, jadi Maulid bisa dis ana. Karena ini Monas, hanya boleh sekali berskala nasional. Yang indah harus kita jaga bersama-sama. Jadi kita punya satu kegiatan keagamaan yang terus menerus untuk menancapkan Tauhid kita semua dan memperbaiki akhlak kita semua," jelasnya.

Menurut Djarot, Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang dan membangun persaudaraan. Karena itu, di momen Pilkada DKI Jakarta saat ini hendaknya setiap umat Islam tetap bisa saling menghormati, meski berbeda pandangan politik.

"Mari kita sama-sama menerapkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Islam yang mengayomi, melindungi tanpa menebar benci. Islam yang mengajak bukan mengejek. Islam yang merangkul umat bukan memukul. Menciptakan kedamaian. Itulah satu tugas utama Baitul Muslimin Indonesia. Kita tau sekarang masa pilkada, saya pesan, meski beda pilihan mari saling menghormati pilihan masing-masing tanpa mengolok dan mengejek satu sama lain," ujar Djarot.

Dalam kesempatan itu, Djarot juga mengungkapkan rasa syukurnya atas dijadikannya makam Mbah Priok sebagai kawasan cagar budaya oleh Pemprov DKI Jakarta dengan proses yang begitu mulus sehingga setiap warga bisa mengunjungi kawasan yang diharapkan bisa menjadi salah satu destinasi wisata religi di Jakarta.

"Alhamdulillah, pelindo dua bersedia melepaskan dan menerbitkan surat ke yayasan supaya bisa lestari makam dan masjidnya yang indah. Desain uda selesai, dalam waktu dekat akan ada peletakan batu pertama. Mungkin berbarengan dengan masjid raya di Jakarta Barat yang sudah disampaikan, Masjid Raya Hasyim Ashari yang diresmikan pak Jokowi, kata Djarot.

Dengan ditatanya makam Mbah Priok sebagai kawasan cagar budaya ini, dikatakan Djarot, setiap wilayah Jakarta akan punya masjid-masjid besar agar umat dapat beribadah dengan baik. Kehadiran masjid-masjid tersebut sekaligus diharapkan dapat menggaungkan kembali konsep Islam di Indonesia sebagai Islam Nusantara yang berkemajuan.

"Lengkaplah, Jakarta Utara punya Jakarta Islamic Centre, Jakarta Barat punya Masjid Raya Hasyim Ashari, Jakarta punya Istiqlal. Tinggal selatan dan Timur. Pulau seribu ada yang besar. Jakarta Selatan ada usul masjid Ahmad Dahlan. Satu lagi pendekat Islam luar biasa itu di Jakarta Timur, saya usulkan haji Omar Sahid Cokroaminoto," imbuhnya. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: