logo
×

Jumat, 14 April 2017

FSGI Kecam Guru Suruh Siswi Jual Diri Gara-gara Iuran Nunggak

FSGI Kecam Guru Suruh Siswi Jual Diri Gara-gara Iuran Nunggak

IDNUSA, PADANGSIDIMPUAN - Kasus guru suruh siswi jual diri gara-gara pembayaran iuaran sekolah nunggak dikecam Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).

Kasus ini terjadi di SMKN 3 Padangsidimpuan Sumatera Utara (Sumut). Lima siswi mengaku disuruh gurunya jual diri gara-gara pembayaran iuran nunggak.

Sekjen FSGI Retno Listyarti mengatakan, kasus tersebut bermula saat lima siswi SMKN 3 Kota Padangsidempuan, yakni SY, IG, PN, KS, dan SA dipanggil pihak sekolah yang diwakili oleh oknum guru KS.

“Kelima siswi itu dipanggil karena belum membayar iuran Pengelolaan Usaha (PU) sebesar Rp 400 ribu,” ucap Retno.

Saat dipanggil, oknum guru KS menyarankan para siswi yang menunggak iuran untuk jual diri agar iuran PU tersebut bisa mereka lunasi.

Menurut Retno, pernyataan oknum guru KS merupakan bentuk kekerasan verbal teradap anak. Retno prihatin lantaran kekerasan terhadap siswa terus terjadi di dunia pendidikan.

“FSGI menolak segala bentuk kekerasan, baik fisik, mental maupun verbal di pendidikan dengan tujuan dan alasan apapun. Mendisiplinkan anak tidak harus dengan kekerasan. Bersikap Tegas tidak harus keras dan kasar,” tegas Retno dalam keterangan persnya, Jumat (14/4/2017).

Menurut Retno, sekolah seharusnya melakukan teguran dan memanggil orangtua jika ada siswa menunggak pembayaran. Sebab pembayaran iuran sekolah merupakan tanggung jawab orangtua.

“Apa yang dilakukan oknum guru KS adalah bentuk kekerasan terhadap anak. Jika berpegang pada cerita anak maka diduga kuat oknum guru KS kerap melakukan kekerasan verbal. Sampai urusan bayaran iuran yang menjadi tanggung jawab orang tua pun, anak menjadi korban,” tandas Retno. (ps)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: