logo
×

Selasa, 11 April 2017

Kasus-kasus Besar Korupsi di Tangan Novel yang Menuai Banyak Teror

Kasus-kasus Besar Korupsi di Tangan Novel yang Menuai Banyak Teror

IDNUSA, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kembali mendapat teror. Wajahnya disiram air keras saat pulang berjalan kaki usai shalat subuh berjamaah di Masjid Al Iksan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo langsung menjenguk Novel Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading. Sebuah foto yang menunjukkan Agus berdiri di samping ranjang Novel telah dikonfirmasi oleh Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

“Betul, kami tadi mendapat informasi dari pihak keluarga,” kata Febri, Selasa, (11/4).

Di dunia maya, berita-berita soal penyerangan Novel ramai dibagikan di berbagai platform media sosial. Di Twitter misalnya, ada lebih dari 21 ribu kicauan memuat kata kunci “Novel Baswedan”. Topik lain seperti #KamiNovel dan #SaveKPK juga mulai banyak dibicarakan.

Novel masuk KPK pada Januari 2007 ketika lembaga ini dipimpin Taufiequrachman Ruki. Sebelumnya ia berkarir di Kepolisian dengan pangkat terakhir Komisaris.

Di KPK, pria 47 tahun ini dipercaya menangani beberapa kasus besar. Pada awal 2012 misalnya, Novel memimpin penyelidikan dalam kasus korupsi simulator Surat Izin Pengemudi (SIM). Dalam kasus ini, Novel harus memimpin penggeledahan terhadap mantan korpsnya sendiri hingga memidanakan Inspektur Jenderal Djoko Susilo.

Tak lama setelah memimpin penggeledahan di markas kepolisian, pada Oktober  2012, sejumlah polisi mendatangi gedung KPK untuk menjemput Novel. Ia ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penembakan terhadap pencuri sarang burung walet di Lampung pada 2004.

Teror adalah peristiwa berulang bagi Novel. Wadah Pegawai KPK menyebut bahwa sebelum peristiwa hari ini, Novel pernah mengalami intimidasi hingga tabrak lari.

“Kami mengutuk keras perbuatan biadab tersebut sebagai bentuk dari teror dan bagian dari upaya pelemahan KPK dan perlawanan balik terhadap pemberantasan Korupsi,” demikian dikutip dari siaran pers Wadah Pegawai KPK, serikat pekerja komisi antirasuah yang dipimpin Novel.

Novel kini sedang menangani kasus korupsi megaproyek Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP). Kasus yang menyeret nama sejumlah politisi itu kini sedang disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. (kd)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: