
NUSANEWS, JAKARTA - Ruhut Sitompul, tim sukses Ahok-Djarot, tertawa saat mengetahui aksi buruh yang membakar karangan bunga saat melakukan aksi di perayaan May Day, Senin (1/5) kemarin.
Tak segan, Ruhut pun menuding aksi tersebut didalangi oleh para pendukung Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
“Haha…, kan kita tahu ketuanya (Ketua KSPI) itu ada di pihak mana, jujur sajalah dengan hati sendiri,” tukas Ruhut di Jakarta, Senin (1/5).
Lebih jauh, Ruhut pun menilai, aksi itu menunjukkan bila para pendukung Anies-Sandi tak mampu menerima kenyataan.
“Artinya mereka itu bukan hanya tidak siap kalah, tapi menang pun mereka tidak siap,” sindir Ruhut, seperti diwartakan kriminalitascom.

Sebelumnya, Sekjen Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM - SPSI), Idrus, pun tak menampik jika massa buruh yang membakar karangan bunga Ahok-Djarot di Balai Kota, merupakan pendukung Anies Baswedan - Sandiaga Uno saat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua kemarin.
"Iya kami dukung Anies-Sandi, karena dia yang mau janji memenuhi tuntutan buruh. Kalau Ahok kan nggak mau," kata Idrus di depan Balai Kota Jakarta, Senin (1/5).
Idrus bahkan mengaku bila organisasinya itu telah melakukan kontrak politik dengan Anies-Sandi. Bahkan, kontrak politik itu ditandatanganinya pada saat masa kampanye berlangsung.
"Anies sudah janji, dia tidak mau gunakan PP 78. Sudah ada kontrak politik dengan Anies waktu kampanye," tukas Idrus.
Lantas, apa alasan massa buruh membakar karangan bunga Ahok-Djarot?
"Aksi pembakaran karangan bunga ini kami lakukan karena Ahok tidak menaikkan UMP sampai sekarang. Bakar karangan bunga ini adalah sebagai simbol bersih-bersih," ungkap Idrus. (jn)