
NUSANEWS, SEMARANG - Dukungan mengalir kepada IAIN Surakarta untuk tetap menggelar diskusi buku "Islam Tuhan Islam Manusia" di kampus tersebut pada 9 Mei 2017 mendatang. Salah satunya datang dari Komunitas Rahim Bangsa UIN Walisongo Semarang.
“Kami menyatakan dukungan sepenuhnya kepada IAIN Surakarta untuk tetap menyelenggarakan diskusi Buku ‘Islam Tuhan, Islam Manusia’ tersebut dalam rangka menjaga marwah perguruan tinggi sebagai tempat ilmuwan memproduksi dan mengembangkan pengetahuan dan peradaban,” bunyi pernyataan bersama komunitas dosen muda UIN tersebut, Jumat (05/05/2017).
Bagi Rahim Bangsa, kampus sebagai lembaga pendidikan merupakan tempat ilmuwan mendialogkan, mendiskusikan, dan menguji secara kritis berbagai pemikiran untuk mengembangkan pengetahuan yang ditujukan untuk menciptakan kehidupan yang manusiawi dan beradab. Dialog dan pengujian pemikiran ini hanya dapat terwujud dalam suasana yang bebas tanpa ancaman rasa takut dan dalam bingkai dan prinsip penghormatan terhadap perbedaan pandangan.
Dalam pernyataannya, Rahim Bangsa menilai penebaran rasa takut dalam bentuk ancaman, boikot dan pembubaran terhadap aktivitas perguruan tinggi pada hakekatnya adalah pemberangusan terhadap keberadaan perguruan tinggi itu sendiri yang pada akhirnya merupakan ancaman terhadap kehidupan dan peradaban.
Sementara itu, Koordinator Rahim Bangsa Nur Hasyim menyatakan keprihatinan atas sikap aparat keamanan yang seakan tunduk pada kehendak kelompok yang mengancam kebebasan mimbar akademik.
“Alih-alih melindungi dan menjaga kebebasan mimbar akademik, aparat kemananan justru mendatangi kampus dan menyarankan penyelenggara untuk menghentikan kegiatan dan jika tetap diselenggarakan, aparat keamanan tidak mau bertanggungjawab jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Ini sebuah kesalahan berfikir akut yang dimiliki oleh aparat keamanan di Indonesia,” katanya.
Sebelumnya, elemen masyarakat yang mengatasnamakan Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), MUI dan ANNAS (Aliansi Nasional Anti-Syiah) mendatangi pihak rektorat IAN Solo pada Rabu (03/05/2017) menolak penyelenggaran acara diskusi buku "Islam Tuhan Islam Manusia" karya Dr. Haidar Bagir di kampus tersebut pada 9 Mei 2017 mendatang.
Akan tetapi, Rektor menanggapi penolakan itu dengan mengatakan bahwa acara akan jalan terus karena bagian dari diskusi akademik yang tak boleh diintimidasi. Pihak penolak kemudian melunak dengan mengatakan acara tetap boleh diselenggarakan asal tanpa kehadiran Haidar Bagir, yang mereka anggap sebagai pengikut Syiah. Pihak rektorat sejauh ini mendiamkan dan belum memberikan sikap terkait tawaran dari pihak pengancam.
Sementara itu, Humas penerbit Mizan, kepada Rimanews, Kamis (04/05/2017), mengatakan bahwa Haidar Bagir sendiri mengatakan tetap bersedia hadir asalkan pihak IAIN selaku panitia siap melanjutkan acara. (rn)