NUSANEWS, JAKARTA - Mantan Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika menegaskan, saat ini beban penderitaan rakyat semakin sempurna dengan langkanya premium di sejumlah SPBU.
Setelah pencabutan subsidi listrik, masyarakat kini dibikin bingung dengan langkanya BBM jenis premium.
"Sekarang kalau menurut saya banyak beban yang menjadikan daya beli masyarakat turun. Beban masyarakat tak hanya listrik saat ini, tapi juga premium. Premium di sejumlah SPBU kosong sejak ada Pertalite, padahal dispensernya ada," ujar anggota Komisi XI DPR RI itu saat dihubungi di Jakarta, Rabu (21/06/2017).
Padahal, sambung dia, Pertamina berjanji tidak akan mengurangi premium saat memasarkan Pertalite.
"Kenyataannya sekarang dispenser-dispensernya dikurangi. Artinya rakyat secara sepihak dibebani dengan hal ini, ya bayangkan harga Pertalite lebih mahal dari premium dan ini akan berimbas pada masyarakat, pada daya belinya. Omongan Pertamina bahwa premium tidak akan dikurangi itu sebenarnya meupakan hasil rapat kerja dengan komisi VII saat itu. Artinya hasil rapat itu nilainya seperti setengah UU, jangan dianggap sepele," ungkapnya.
Sebelumnya, beban rakyat sudah berat setelah pemerintah mencabut subsidi listrik 900 VA. Apalagi pencabutan itu berdasarkan data yang masih memancing perdebatan.
"Yang jadi masalah ketika PLN menaikkan tarif listrik itu, salahnya yang ditarik itu dipilih. Kalau dipilih pakai data apa. Selama ini data PLN itu kurang bagus," ujar dia. (ts)
