
NUSANEWS, ILIGAN - Seorang pejabat militer mengatakan 120 militan, 36 tentara, dan 19 warga sipil telah tewas sejak pertempuran meletus di Kota Marawi 10 hari lalu, Sabtu (03/06), seperti dilansir SunStar Philippines.
Kolonel Jo-ar Hererra, juru bicara Divisi Infanteri ke-1 “Tabak” Angkatan Darat, mengatakan artileri, serangan udara, dan operasi darat terus difokuskan di Desa Banggolo dimana jumlah militan yang belum diketahui jumlahnya bersembunyi.
Herrera mengatakan bahwa kini lebih banyak tentara telah tiba untuk memperkuat pasukan yang berada di tengah pertempuran.
Jumlah korban tewas akibat insiden “salah tembak” tersebut turun menjadi 10 dari 11 orang.
Ini diketahui setelah dua pejabat pemerintah pada hari Kamis melaporkan korban tewas akibat salah sasaaran dalam serangan udara, bertentangan satu sama lain, hari Rabu (31/05).
Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) Restituto Padilla mengatakan jumlah korban tewas adalah 10 orang dan delapan lainnya luka-luka. (pm)