logo
×

Minggu, 04 Juni 2017

Triawan Munaf Tanggapi Kritik Anies soal Saya Indonesia Saya Pancasila

Triawan Munaf Tanggapi Kritik Anies soal Saya Indonesia Saya Pancasila

NUSANEWS, JAKARTA - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, merespons pernyataan Calon Gubernur DKI Terpilih Anies Baswedan, yang mengkritik slogan 'Saya Indonesia Saya Pancasila'. Menurutnya, slogan itu memang dibuat untuk generasi muda.

"Buat yang mengkritik secara dahsyat bahwa 'Saya Indonesia, Saya Pancasila' itu salah, dan seharusnya katanya 'Saya Orang Indonesia, Saya Pancasilais, ini respons saya," ucap Triawan lewat Instagramnya, @triawanmunaf, Minggu (4/6).

Triawan lalu menjelaskan, slogan itu memang menggunakan idiom anak muda yang elliptic agar kena dan sesuai dengan apa yang mereka sering gunakan sehari-hari. Apalagi ini adalah slogan yang harus catchy.


A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on



"Seperti istilah A dream come true, secara grammar harusnya A dream (that has) come true. Juga a horse (that was) left behind atau A day (that has/is) gone by. Mungkin belum banyak yang paham mengenai hal tersebut. Maklum bukan anak millennials," ucap Triawan.

"Dan terbukti slogan (Saya Indonesia Saya Pancasila) ini mendapat sambutan yang luar biasa hingga viral. Hanya anak millennials yang mengerti. Belum pernah sebelumnya kampanye Pancasila bisa diterima lewat pop-culture. Tidak basi seperti yang sudah-sudah," imbuhnya.

Sedangkan bagi yang mengkritik bahwa pemilihan penggunaan kata 'saya' tidak 'merangkul', dan seharusnya menggunakan 'kami', Triawan menjawab bahwa penggunaan kata 'saya' justru lebih mengikat secara personal akan komitmen setiap jiwa warga negara dan tidak berlindung di belakang yang lain.

Karena Pancasila seyogyanya ada di aliran darah dan di detak jantung setiap orang Indonesia.

 - Triawan Munaf

"Saran saya bikin saja kampanye yang lebih bagus dan lebih kena untuk generasinya sendiri. Saya menghormati pendapat yang beragam. Pancasila mengajari kita untuk seragam dalam memahami keberagaman. Pancasila, aku padamu!" tutup ayah artis Sherina Munaf itu.


Buat yang mengritik secara dahsyat bahwa 'Saya Indonesia, saya Pancasila' itu salah, dan seharusnya katanya "Saya Orang Indonesia, saya Pancasilais", ini respon saya: Kami menggunakan idiom anak muda yg 'Elliptic' agar kena dan sesuai dengan apa yg mereka sering gunakan sehari-hari. Apalagi ini adalah slogan yang harus 'catchy'. Seperti istilah 'A dream come true', secara grammar harusnya 'A dream (that has) come true'. Juga 'a horse [that was] left behind atau 'A day [that has/is] gone by'. Mungkin belum banyak yang paham mengenai hal tsb. Maklum bukan anak millennials. Dan terbukti slogan ini mendapat sambutan yg luar biasa hingga viral. Hanya anak millennials yg mengerti. Belum pernah sebelumnya kampanye Pancasila bisa diterima lewat pop-culture. Tidak basi seperti yang sudah-sudah. Sedangkan bagi yang mengkritik bahwa pemilihan penggunaan kata 'saya' tidak 'merangkul', dan seharusnya menggunakan 'kami'. Jawaban saya: penggunaan kata 'SAYA Indonesia, SAYA Pancasila' justru lebih mengikat secara personal akan KOMITMEN setiap jiwa warga negara dan tidak berlindung di belakang yang lain. Karena Pancasila seyogyanya ada di aliran darah dan di detak jantung SETIAP orang Indonesia. Saran saya bikin saja kampanye yang lebih bagus dan lebih kena untuk generasinya sendiri. Saya menghormati pendapat yang beragam. Pancasila mengajari kita untuk seragam dalam memahami keberagaman. Pancasila, aku padamu!
A post shared by Triawan Munaf (@triawanmunaf) on



Kritik Anies Baswedan itu disampaikan dalam acara KAHMI di kediaman Akbar Tanjung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (3/6). Menurutnya, spirit slogan itu bagus, tapi secara tata bahasa kurang tepat. Mestinya 'Kita Indonesia Kita Pancasila'.

Tak hanya itu, Anies menyebut kalimat 'Saya Indonesia Saya Pancasila' terlihat tidak merangkul satu sama lain. "Kalau pakai kata saya, akan timbul pertanyaan, lalu Anda siapa? Kalau 'kita', cenderung bersama-sama dan saling merangkul," ucap Anies, Sabtu (3/6).



(kp)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: