
NUSANEWS, JAKARTA - Aktivis Sri Bintang Pamungkas menduga Firza Husein merupakan agen atau mata-mata kepolisian yang sengaja diselundupkan ke lingkaran Habib Rizieq Shihab dan aktivis lainnya untuk menjebak.
“Firza itu mungkin saja diselundupkan, bahkan saat firza a pertemuan dengan Rahmawati (Soekarnoputri) di UBK, di mana saya juga ada di situ, sudah diselundupkan itu untuk menangkap kami. Itu dugaan saya,” kata Sri Bintang usai melakukan silaturahmi dengan Presidium Alumni 212 di Rumah Kedaulatan Rakyat, Jl Guntur 49, Setibudi, Jakarta Selatan, Kamis (1/6).
Sri Bintang pun menilai keputusan Polda Metro Jaya yang menetapkan Habib Rizieq sebagai tersangka kasus pornografi terlalu mengada-ada.
“Untuk apa [Habib Rizieq] dia pulang hanya karena mau menghadapi tuduhan yang ecek-ecek itu. Bikinlah tuduhan yang lebih seram,” tegasnya.
Oleh karena itu Sr Bintang mengaku tidak cukup alasan Habib Rizieq pulang ke Indonesia. Bahkan, ia meminta Habib Rizieq untuk tidak memenuhi panggilan polisi.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Presidium Alumni 212 Ustadz Hasri Harahap yang menerima pesan dari Habib Rizieq untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai Bulan Jihad.
“Setelah Presidium Alumni 212 menyurati Presiden agar bulan Ramadan ini diisi dengan ibadah, tapi tidak terjadi rekonsiliasi yang kami mohonkan itu. Jadi, kami tetapkan bulan Ramadan ini bulan jihad, bulan Ramdhan bulan perjuangan,” katanya.
Sebagai wujud perjuangan itu, kata Hasri massa alumni 212 kembali akan berkumpul di Masjid Sunda Kelapa, Jumat (2/6) untuk mendatangi Komnas HAM untuk melaporkan penetapan tersangka dan penetapan DPO Habib Rizieq. (kn)