
NUSANEWS, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, mengingatkan Presiden Joko Widodo, jika kehidupan masyarakat tidak berjalan normal.
"Jangan anggap semua kehidupan masyarakat sudah berjalan baik-baik saja, tanpa perlu dikoreksi sedikitpun," ujarnya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (29/7/2017).
Bekas Anggota Komisi III DPR ini kemudian mencontohkan dengan merosotnya daya beli masyarakat, masih banyaknya pengangguran serta kemiskinan.
"Dan berbagai problem bangsa masih terus terjadi," sambungnya.
Didi juga menyebutkan pihak-pihak yang dianggap berseberangan sikap dengan mudah dikatakan anti-Pancasila sebagai contoh kasus.
Akhirnya, makna sakral dalam dasar negara tersebut meredup, karena digunakan penguasa dengan salah arah.
Begitu pula terkait vokalnya kader-kader partai pro Istana dalam Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan cenderung melemahkan lembaga antirasuah.
"(Itu, red) tidak sesuai dengan janji awal Presiden Jokowi yang justru ingin memperkuat KPK, bahkan menambah jumlah penyidik secara signifikan," katanya mengingatkan.
Karena itu, putra mantan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin ini meminta Jokowi, agar merespons positif segala kritik dan masukan yang dilayangkan kepadanya.
"Presiden Jokowi sekali lagi hendaknya tidak antikritik," tandas Didi. (rs)