
NUSANEWS, JAKARTA - Peran institusi perguruan tinggi di era perekonomian modern dewasa ini berubah dengan drastis. Kini, perguruan tinggi menghadapi tantangan baru dan orientasi strategi baru dalam konteks globalisasi dan meningkatnya persaingan internasional.
Secara tradisional fungsi dan misi perguruan tinggi hanya fokus pada pengajaran dan riset, namun kini berkembang dan bertransformasi secara signifikan akhir- akhir ini. Hubungan antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi atau kerap disebut triple helix menjadi sangat dinamis, terkadang tumpang tindih dan berinteraksi dengan begitu bebasnya.
Hal ini terkait pula dengan perguruan tinggi dalam masyarakat, yang kerap kali memunculkan pro dan kontra karena kadang diihat sebagai komersialisasi meski sejatinya adalah pelayanan pada masyarakat.
Demikian disampaikan Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Bambang Wibiwarta, dalam Triple Helix Forum di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali (Jumat, 28/7).
Acara yang akan berlangsung hingga 29 Juli ini mendatangkan para profesional dari kalangan akademisi, pemerintah, industri dan masyarakat. Kegiatan THF kali ini mengangkat topik antara Indonesia dan Asia Timur. Tema kegiatan ini adalah "Strengthening Indonesia and East Asia Cooperation in Cultures, Health, Science and Technology," dengan mengangkat tiga topik besar yaitu Health and quality of life, Science and Technology for Sustainable Development, dan Politics and culture in Asia.
Terdapat empat pembicara kunci di dalam plenary lecture, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono, Bambang Wibawarta, Direktur Utama PT. Marubeni Indonesia Tomofumi Fukuda, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (rm)