logo
×

Kamis, 03 Agustus 2017

Harga Garam Meroket, Alimin Warga Kalimantan Utara Bikin Garam Sendiri, Sebagian Dijual Rp. 4000/kg

Harga Garam Meroket, Alimin Warga Kalimantan Utara Bikin Garam Sendiri, Sebagian Dijual Rp. 4000/kg

NUSANEWS, JAKARTA - Harga garam yang meroket tinggi, yang ditengarai akibat perbuatan para mafia perdagangan di Indonesia yang memperebutkan ijin kuota impor garam yang selama ini hanya dikuasai dan dimiliki oleh perusahaan milik BUMN,  PT. Garam akhirnya berbuah, dengan dilaporkannya Dirut PT. Garam, Achmad Boediono ke polisi akibat melakukan penipuan isi permintaan garam yang seharusnya mengimpor garam konsumen namun di ganti dengan garam industri.

Selain itu, Achmad dan kelompoknya juga mengganti hasil pemeriksaan kadar dalam kandungan garam, NaCl yang seharusnya 99 persen pada garam industri, kemudian dirubah menjadi 94,7 persen sebagai batas tertinggi kandungan NaCl pada garam konsumen. Lalu pada kemasan garam produksi PT. Garam, konsumen dibohongi dengan tulisan menggunakan bahan baku lokal, yang aslinya impor dari perusahaan pembuat garam di Australia dan India.

Bahkan garam konsumen “palsu” produksi PT. Garam sudah beredar di masyarakat, hingga akhirnya membuat heboph masyarakat Surabaya dan Lamongan, Jawa Timur yang menemukan beberapa bentuk garam yang mirip tawas dan menyebutnya “Batu Kristal” karena ketika di masak dalam air tidak langsung larut sepeti garam biasanya, bahkan ketika dihancurkan dengan tangan sangat keras, karena garam industri dibuat dari hasil tekhnologi dan hanya dipergunakan untuk produksi makanan dan minuman, serta pembuatan kaca dan plastik bahkan juga dipakai dalam sebuah pengeboran minyak.

Seorang warga di Kalimantan Utara, yang biasa disapa Pak Alimin, merasa jika persoalan garam ini akan mengganggu keadaan ekonomi rumah tangganya, dan untuk mengantisipasi hal ini, Pak Alimin mencoba untuk membuat garam sendiri, dengan cara sangat tradisional, hingga akhirnya usaha kerja keras Pak Alimin akhirnya membuahkan hasil.

Garam yang diproduksi oleh Pak Alimin bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan garam di dapurnya, tetapi kebutuhan ekonomi lainnya juga ikut teratasi, karena hasil produksi garamnya yang mulanya untuk sendiri diminati oleh warga sekitar, hingga akhirnya Alimin memproduksi lebih lalu dijual kepada masyarakat sekitar dengan harga yang sangat murah, Rp. 4000/kilogram, jika dibandingkan dengan harga garam saat ini Rp. 16 ribu/kilogram. (pb)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: