
NUSANEWS - Presiden Joko Widodo untuk keempat kalinya berkunjung ke Sumatera Barat dalam tiga tahun usia pemerintahannya. Rata-rata, dalam sekali kunjungan, dia menghabiskan lebih dari satu hari di Tanah Minang. Kali ini Presiden berada di Sumbar sejak Rabu (7/2/2018) hingga Jumat (9/2/2018) dengan agenda cukup padat.
Pada hari pertama, Jokowi meninjau pembangunan embung di Desa Sitiung, Dharmasraya, membagikan 700 ribu sertifikat kepada warga, dan membagikan bantuan sosial nontunai Program Keluarga Harapan (PKH) tahap pertama nasional. Keesokan harinya, dia mengunjungi warga di Solok, lalu menyerahkan sertifikat tanah ke keluarga tokoh pers Djamaluddin Adinegoro di Sawahlunto serta mengunjungi lokasi pelaksanaan program Padat Karya Cash di Limo Kaum, Tanah Datar, di tengah guyuran hujan lebat.
Pada hari ketiga ini, Jokowi menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2018 di Danau Cimpago, Kota Padang. Sore harinya Presiden dijadwalkan melakukan groundbreaking proyek jalan tol Padang-Sicincin. Ruas tol tersebut merupakan bagian dari proyek jalan tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru.
Ruas Padang menuju Sicincin memiliki panjang 28 km. Proyek pembangunan dimulai ketika sudah ada kesepakatan pembebasan lahan dengan warga. Sedangkan jalan Tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru total panjangnya mencapai 254,8 km. Tol tersebut merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera yang menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) sebagaimana tertuang dalam Perpres No 58 Tahun 2017.
Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun mencatat Sumatera Barat adalah salah satu daerah yang kerap dikunjungi Jokowi selain Papua dan Jawa Barat. Dia menilai hal itu sebagai bagian dari upayanya menaklukkan basis teritorial pemilih nasionalis keumatan. Sebab, pada 2014, duet Jokowi-Jusuf Kalla kalah telak dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Saat itu Jokowi-JK cuma meraih 539.308 alias 23,08 persen suara, sedangkan Prabowo-Hatta mendapatkan 1.797.505 atau 76,92 persen.
"Jokowi punya kelebihan dan keyakinan bisa menaklukkan orang yang berbeda pendapat dengan dialog langsung dan kunjungan. Makanya dia terlihat sangat agresif berkunjung ke provinsi yang merupakan basis lawannya," kata Rico kepada wartawan, Jumat (9/2/2018).
Direktur Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) Hendri Satrio menyampaikan penilaian senada. Namun dia mengingatkan, sejatinya, sebagai presiden, Jokowi juga cukup intens berkeliling ke daerah-daerah lain.
"Sebetulnya tidak hanya dua daerah ini (Sumbar dan Jabar) yang sering dikunjungi Jokowi, tapi dua daerah ini pasti ditempatkan berbeda," kata Hendri di tempat terpisah.
Menurut dia, Jokowi minimal ingin hasil Pilpres 2019 kelak mendapatkan suara signifikan di Sumbar, sehingga dibanding provinsi lain, kunjungan ke Sumbar ini tergolong lama. Namun dia berharap kunjungan Jokowi tersebut dinilai tulus oleh warga di Tanah Minang. "Sebab, bila dianggap ada maunya, ini malah dapat berimbas negatif bagi citra Jokowi," kata dia.
SUMBER