
NUSANEWS - Sebuah bom molotov dilemparkan ke kediaman Aung San Suu Kyi di Yangon, Ibu Kota Myanmar pada Kamis, (1/2). Namun saat itu Suu Kyi sedang berada jauh dari rumahnya.
“Itu adalah sebuah bom molotov,” kata Juru Bicara Pemerintah Myanmar, Zaw Htay seperti dilansir AFP, Kamis, (1/2). Ia mengkonfirmasi tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang motif serangan yang ditujukan pada peraih Nobel Perdamaian.
Bom molotov tersebut menyebabkan kerusakan ringan. Namun, serangan ini dianggap sebagai satu simbol karena gedung itu merupakan tempat tinggal Suu Kyi selama menjadi tahanan rumah di bawah kekuasaan junta militer.
Suu Kyi memang menjadi pembicaraan dan memicu kemarahan masyarakat internasional karena kegagalannya untuk menyelamatkan Muslim Rohingya di Myanmar.
Hampir 700.000 orang Rohingya melarikan diri dari kekejaman militer Myanmar yang brutal di negara bagian Rakhine utara. Mereka melarikan diri ke kamp-kamp pengungsi di Bangladesh sejak Agustus.
Penyerangan brutal ini menimbulkan banyak pembunuhan, pemerkosaan, dan pembakaran. Muslim Rohingya selama ini dianggap sebagai imigran ilegal dari Bengali.
Selama krisis diperkirakan sebanyak 1.000 orang tewas terutama etnis Rohingya.
SUMBER