
NUSANEWS - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni menuliskan cuitan nyinyir menanggapi pidato ketua Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitternya @AntoniRaja, yang ia tulis pada Sabtu (24/3/2018).
Diketahui, Prabowo dalam pidatonya menyebut jika tahun 2030 Indonesia sudah bubar.
“Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi, di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030,” kata Prabowo.
“Tetapi, di negara lain, mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar,” imbuhnya.
“Saya sampaikan ke lingkungan kita untuk kita waspada jangan kita anggap enteng persoalan karena ya seperti itu dari awal lahirnya republik kita, sudah banyak gang iri sama kekayaan kita,” kata Prabowo saat ditemui di Hotel Milenium Sirih, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Prabowo menilai banyak pihak asing yang siap merampok kekayaan sumber daya alam Indonesia jika masyarakat tidak berhati-hati. Prabowo mengingatkan rakyat untuk tetap waspada akan jajahan pihak asing.
“Mereka inginnya menjadi kaya dari kita, kita disuruh miskin terus jadi ini fenomenaya kalau gak percaya sama saya dan gak mau dengar ya enggak apa-apa. Kewajiban saya sebagai anak bangsa, saya harus bicara kalau melihat suatu bahaya,” kata Prabowo.
Prabowo Subianto mengutip novel yang mengatakan Indonesia akan bubar pada 2030 dalam acara seminar di Universitas Indonesia pada September 2017 lalu. Pernyataannya menjadi topik hangat setelah muncul video di Facebook Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Novel yang dikutip Prabowo berjudul ‘Ghost Fleet’ (2015) karya P. W. Singer dan August Cole. Prabowo mengatakan novel tersebut merupakan tulisan skenario oleh ahli-ahli intelegen startegis di Amerika.
“Ghost Fleet ini novel tapi ditulis dua ahli strategis dari Amerika, menggambarkan sebuah skenario perang antara China dan Amerika tahun 2030. Yang menarik dari sini bagi kita hanya satu, mereka ramalkan tahun 2030 Rupublik Indonesia sudah tidak ada lagi,” kata Prabowo.
Menanggapi hal itu, Sekjen PSI, Raja Juli Antoni menuliskan cuitan nyinyir soal data yang diucapkan Prabowo. Ia berasumsi sekaligus nyinyir jika datanya diambil dari pohon jambu atau kandang kuda.
“Saya bertanya: dari mana data Ilmiah Indonesia bubar 2030? Jgn2 data diambil dari pohon jambu atau kandang kuda saja”
Saya bertanya: dari mana data Ilmiah Indonesia bubar 2030? Jgn2 data diambil dari pohon jambu atau kandang kuda saja https://t.co/h0LsCx7GRp— #GenerasiOptimis (@AntoniRaja) 25 Maret 2018
Netizen yang melihat cuitan Raja Juli Antoni tersebut sontak meninggalkan komentar:
Semakin sering bung @AntoniRaja nge-TWEET begini, Semakin sadar orang akan TAU KAPASITAS anda DALAM BERARGUMEN 😂— Bujang (@MarioSebayang) 25 Maret 2018
Padahal bung @AntoniRaja ini tujuannya biar makin bnyak simpatisannya tpi kok makin ngawur ya cuitannya, partai baru kok ideologinya dendam ya— alfan (@alfan92177631) 25 Maret 2018
Ini anak salah didik dari orang tuanya x ya ?? Sesama muslim..sesama yg lebih senior tdk ada rasa hormat. Bsnya cuma menghujat. Baru punya partai yg berdiri blm nyampe 24 jam ngomong sdh congkak. Kalau tdk bisa jadi orang pintar..jadilah orang baik.— Rita Theresia (@RitaTheresia6) 25 Maret 2018
Pertanyaannya tdk salah. Yg perlu diperbaiki adalah asumsi jwbn. Apakah *data dari pohon jambu dan kandang kuda adalah jwbn yg ilimiah?— F A J A R (@fajarifandolly) 25 Maret 2018
Kalau menurut saya pribadi pertanyaan dengan menggunakan "pokok jamb" & "kadang kuda" itu hiporbolik dan menyindir personality karena semua tahu bahwa Pak @prabowo hobi kuda. Tak baik bersikap seperti itu. Jangan sasar ke personality.— Nemo (@Nemo_4512) 25 Maret 2018
maaf bang Jul. jgn rusak generasi milenial dgn cara anda tdk mengajarkan jauuh dr sopansantun— #IndonesiaDewasa (@basriansyah78) 25 Maret 2018
Sy sebagai anak muda,,, seharusnya menyampaikn kritik itu lebih santun kepada pendahulu,,,karena niatan yg baik hrus disampaikan dengn cr yg baik— fakhru (@fakherh123) 25 Maret 2018
SUMBER