logo
×

Sabtu, 24 Maret 2018

Saling Tuding dengan Demokrat soal “Nyanyian” Novanto, Ini Sikap PDI-P

Saling Tuding dengan Demokrat soal “Nyanyian” Novanto, Ini Sikap PDI-P

NUSANEWS - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) membantah bahwa partainya sengaja memisahkan Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu menepis saling tuding antara PDIP dan Partai Demokrat yang berawal dari “nyanyian” Setya Novanto yang menyeret Puan Maharani dan Pramono Anung ke lingkaran kasus korupsi e-KTP.

PDI-P dan PD saling serang bermula saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membela Puan-Pramono dengan menyebut kalau kasus e-KTP tak mungkin melibatkan oposisi. Kala itu, pada 2012 PD merupakan penguasa dan PDIP oposisi. Hasto lalu mengungkit-ungkit slogan ‘Katakan Tidak pada Korupsi’, yang jadi jargon PD tempo lalu.

“Nggak ada (PDIP mau memisahkan Jokowi-SBY), itu cuma reaksi spontan karena kita pengin Jokowi menang, bukan Jokowi kalah,” kata Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari kepada wartawan saat dihubungi, Sabtu (24/3).

Lantas, PD membalas PDI-P. Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan menyebut langkah PDI-P yang menyeret mereka saat Puan dan Pramono ‘dibunyikan’ Novanto menerima uang USD 500 ribu merupakan sikap menggelikan dan terkesan cuci tangan.

Eva menegaskan prioritas PDI-P saat ini ialah memenangkan Jokowi. Bagi PDI-P saat ini, semakin banyak parpol yang bergabung mengusung Jokowi, peluang menang akan bagus. Peluang PDI-P-Partai Demokrat berkoalisi, kata Eva, tak tertutup akibat ribut-ribut soal Novanto itu.

“PSI saja disapa oleh kita kok, belum punya kursi,” klaim Eva.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: