logo
×

Sabtu, 14 April 2018

Duh, Pengamat Politik Syamsuddin Haris Sebut Stresnya Amien Rais tak Berhenti!

Duh, Pengamat Politik Syamsuddin Haris Sebut Stresnya Amien Rais tak Berhenti!

NUSANEWS - Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Amien Rais mendikotomikan partai-partai politik di Indonesia jadi dua kutub yakni partai setan dan partai Allah. Tulisan ini menjadi head line cnnindonesia.com (13/04). Tulisan provokatif ini dibubuhi judul “Amien Rais Dikotomikan Partai Setan dan Partai Allah”.

Tulisan ini pun ditanggapi beragam. Pengamat politik LIPI Syamsuddin Haris turut menyoal tausyiah Amien Rais di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (13/04) pagi. “Pak AR stresnya gak berhenti,” tulis Syamsuddin Haris di akun Twitter @sy_haris.

Di badan tulisan cnnindonesia.com, dimuat klarifikasi Amien Rais soal tausyiah itu. Amien enggan membeberkan partai apa saja yang masuk kategori hizbus syaithan (partai setan).

"Saya enggak katakan begitu. Jadi bukan partai, tapi cara berpikir. Cara berpikir yang untuk Allah dan yang diikuti oleh setan. Gelombang pro setan merugi, gelombang besar yang didikte kehendak Allah pasti menang," jelas Amien seperti dikutip cnnindonesia (13/04).

Hari ini, cnnindonesia.com juga menurunkan tulisan yang tak kalah heboh. Dalam tulisan bertajuk “Seruan Amien Rais Cs soal Ganti Presiden dan Baiat ke Rizieq” dibeberkan jalannya Gerakan Subuh Berjamaah yang digelar di Masjid Baiturrahim.

“Ratusan jemaah salat subuh di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan dibaiat atau mengucap sumpah setia kepada Rizieq Shihab pada Jumat (13/4). Seruan ganti presiden pada pilpres 2019 ikut menggema” demikian tulis cnnindonesia.

Tulisan inipun direspon pengamat politik Muhammad AS Hikam, yang dikenal sebagai loyalis Joko Widodo. “Amien Rais pun mengucapkan bai’at (kesetiaan) terhadap kepemimpinan Habib Rizieq.  Keajaiban politik yang nyaris tak terbayangkan terjadi,” tulis AS Hikam di akun @mashikam.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: