
NUSANEWS - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto makin gencar mengkritik pemerintahan Jokowi di hadapan publik. Bahkan, Prabowo sempat menyebut elite politik saat ini goblok dan bermental maling.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari berpendapat, Prabowo sedang menerapkan strategi politik seperti yang dilakukan Presiden AS Donald Trump ketika pilpres, yaitu dengan menguatkan isu kesenjangan sosial di lapisan masyarakat.
“Pak Prabowo itu saya lihat sedang menjalankan strateginya Donald Trump dalam pilpres 2016 di Amerika Serikat. Apa strateginya? Strateginya itu mempertentangkan kalangan bawah dan kalangan atas, jadi persoalan kesenjangan,” ucap Qodari, usai acara rilis survei Indo Barometer di Harris Hotel FX, Sudirman, Senayan, Jakarta, Selasa (3/4).
Selain itu, lanjut Qodari, Prabowo juga belakangan pernah menyebut Indonesia akan bubar pada 2030 mendatang. Alasannya, banyak tanah di Indonesia yang dikuasai asing.
Strategi itu, kata Qodari, juga diterapkan Trump saat berkampanye. Trump menyampaikan rasa takut bahwa Amerika berada di bawah ancaman asing.
“Trump dulu menyatakan kita ini di bawah ancaman China. Awas ada ancaman dari Islam, awas ancaman tenaga kerja dari imigran Meksiko, begitu. Sebenarnya ini agak mirip. Jadi yang disebarkan adalah pesimisme, ketakutan, dan kalau kita lihat kasus di Amerika, ternyata pesimisme dan ketakutan ini dibeli oleh rakyat Amerika sehingga mereka memilih Donald Trump,” papar Qodari.
![]() |
Prabowo Menyapa warga Jawa Barat. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan) |
Sehingga, lanjutnya, isu nasionalis serta pesimisme di bawah tekanan asing tersebut dijadikan Prabowo sebagai alat untuk mempengaruhi masyarakat Indonesia untuk memilih Prabowo di Pilpres 2019.
“Maka kecenderungannya akan memilih Pak Prabowo, bukan Pak Jokowi. Jadi Pak Prabowo sedang mengatakan Indonesia ini sekarang dan ke depan tidak akan baik kalau bukan saya yang menjadi pemimpin, itu pesannya,” ucap Qodari.
“Donald Trump itu kan sebutannya ‘Make America Great Again’. Menurut saya terjemahan bebas pidatonya Pak Prabowo adalah membuat Indonesia lebih hebat lagi bersama Asia, macan asia. begitu kira-kira,” imbuhnya.
Meski demikian, Qodari tak mau berspekulasi apakah strategi tersebut akan berhasil menaikkan elektabilitas Prabowo atau tidak. Namun, menurut Qodari, jika Prabowo semakin sering mengeluarkan isu kontroversial dan berhasil meraih perhatian publik, maka hal itu akan berdampak bagus kepada Prabowo.
“Makin kontroversial makin bagus. Orang mengatakan Trump adalah calon presiden yang paling kontroversial dalam sejarah Amerika Serikat. Tapi justru dengan kontroversi itu jadi heboh dan menang,” tutupnya.
SUMBER