logo
×

Selasa, 24 April 2018

Siapa Pelaku Penyuapan Terhadap Prabowo? Ini Jawaban Sodik

Siapa Pelaku Penyuapan Terhadap Prabowo? Ini Jawaban Sodik

NUSANEWS - Politkus Partai Gerindra, Sodik Mudjahid mengatakan upaya penyogokan terhadap Prabowo Subianto juga pernah terjadi ketika kursi Ketua Umum Gerindra kosong setelah wafatnya Suhardi. Sodik menyebut ada kekuatan dari luar Gerindra menginginkan Prabowo tidak menerima tawaran maju menjadi Ketua Umum Gerindra dengan iming-iming materi.

Pada kenyataannya kata Sodik, Prabowo mengabaikan iming-iming materi tersebut. Prabowo, lanjutnya, memilih kembali memimpin Partai Gerindra sebagai ketua umum menggantikan Suhardi yang meninggal pada Agustus 2014 lalu karena sakit.

"Ketika ketua umum Gerindra wafat (Suhardi) ada kekuatan dari luar Gerindra yang minta dan iming-imingi materi agar Prabowo tidak ambil posisi sebagai ketua umum Gerindra. begitu pula untuk tidak maju dalam Pilpres," kata Sodik kepada Republika.co.id melalui pesan singkat, Senin (23/4).

Pernyataan ini diberikan Sodik terkait adanya potongan video pidato Prabowo melalui akun Facebook Partai Gerindra. Di mana dalam video tersebut Prabowo mengatakan dirinya coba disogok oleh pihak tertentu agar tidak maju lagi di Pilpres 2019.

Sodik yang merupakan Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari Dapil Jabar 1 mengatakan video tersebut diambil saat pertemuan kader di Dapil XI Jabar dalam konsolidasi partai jelang Pilkada Gubernur Jawa Barat. Saat itu Prabowo memang hadir dan memberikan pidato di hadapan kader.

Gerindra sendiri diketahui mendukung pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar. "Acara itu (saat Prabowo sebutkan dirinya disogok) dalam temu kader di Dapil XI Jabar dalam konsolidasi Pilgub Jabar," ujar Sodik.

Namun Sodik enggan menyebutkan siapa oknum yang berupaya menyogok Prabowo untuk tak menjadi Ketua Umum Gerindra dan tidak menjadi capres lagi itu. Anggota Komisi VIII tersebut mengatakan ia tidak berhak untuk mengungkapkannya.

"Soal siapa itu (yang coba menyogok) silakan tanya langsung kepada Ketua umum (Prabowo) dan sekjen. Kami tidak berhak menyampaikan ke media," kata Sodik menambahkan.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: