logo
×

Sabtu, 02 Juni 2018

Kapolri Didesak Usut Tuntas Teror terhadap Pers

Kapolri Didesak Usut Tuntas Teror terhadap Pers

NUSANEWS - Ketua Umum Jaringan Intelektual Muda Islam (JIMI), Don Zakiyamani mendesak Kapolri Jend. Tito Karnavian untuk mengusut tuntas penggerudukan Kantor Harian Radar Bogor oleh massa PDIP. Menurutnya, hal itu sebagai bentuk teror terhadap pers.

“Ini bentuk teror terhadap pers, partai politik jangan seperti teroris dong. Anarkisme dan teror terhadap pers yang dilakukan kader PDIP bukan kali ini saja, sebelumnya juga dilakukan terhadap salah satu station TV. Aneh bila pihak berwajib terus membiarkan partai berkuasa berbuat sesuka hatinya,” kata Don melalui rilisnya, Sabtu (2/6).

Menurut Don, kemajuan demokrasi tak bisa lepas dari peran strategis pilar demokrasi. Salah satu pilar demokrasi yang berperan penting dalam demokrasi Indonesia adalah pers. Melalui media massa dalam bentuk online, cetak maupun elektronik masyarakat mendapatkan informasi.

“Karena itu penyerangan oleh kader PDIP terhadap salah satu media tidak bisa dibiarkan saja,” tukas Don.

JIMI juga mengimbau rakyat Indonesia agar tidak memilih partai yang bertindak anarkis. JIMI menilai sikap anarkis bukanlah cerminan partai politik yang sehat, partai politik harusnya menjadi contoh bagi rakyat dalam berdemokrasi.

“Kritikan harus dibalas dengan argumen bukan main hakim sendiri. Lagipula apa yang disampaikan bukan kritikan akan tetapi fakta, harusnya mereka senang diberitakan demikian karena hal itu motivasi bagi elit agar tidak makan gaji buta,” tegas Don.

Dikatakan Humas Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo) itu, jika kejadian penyerangan ini dibiarkan saja maka nantinya kebebasan berpendapat dan berserikat yang dijamin UUD 45 bakal lenyap.

“Kebebasan pers semakin terancam dan ini teroris yang sama menakutkan dengan pembom bunuh diri. Bagaimana mungkin menjadi penafsir Pancasila bila anggota partainya bersikap tidak pancasilais,” pungkas Don.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: