logo
×

Selasa, 26 Juni 2018

Kasus Anggota DPR Pukul Warga Masih Kabur

Kasus Anggota DPR Pukul Warga Masih Kabur

NUSANEWS - Empat belas hari sejak insiden pemukulan yang diduga dilakukan oleh anggota DPR, Herman Hery, dilaporkan oleh korban ke polisi, belum menemukan titik terang. Polisi mengaku belum menemukan siapa pelakunya. Sementara keluarga Herman Hery balik melaporkan korban, Ronny Yuniarto Kosasih, yang dinilai pencemaran nama baik.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Steven Tamuntuan kepada media menjelaskan, saat ini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan saksi dan TKP. "Termasuk saksi-saksi yang ada di TKP yang melihat dan mengetahui kejadian itu," kata Steven Tamuntuan pada wartawan, Senin (25/6).

Sebelumnya, tambah Steven, pihaknya sudah cek lokasi untuk memastikan lokasi kejadian. Namun lagi-lagi kerja polisi belum membuahkan hasil.

"Termasuk pengumpulan bukti-bukti yang lain, diantaranya memeriksa CCTV. Tapi hasil CCTV juga masih harus ke laboratorium. Posisi CCTV jauh. Harus diperiksa, benar nggak ini pelaku sebagaimana yang disebutkan korban," tandasnya.

Sebagaimana ramai diberitakan, Ronny, melaporkan Herman Herry ke polisi, atas tuduhan penganiayaan. Kejadiannya Minggu (10/6) lalu, berawal saat Ronny yang pulang buka puasa bersama, masuk ke jalur busway di kawasan Jl. Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Karena melanggar, Ronny distop oleh polisi dan dikenakan sanksi tilang. Saat Ronny sedang berurusan dengan polisi, istri, kedua anaknya yang masih kecil serta pengasuh anaknya, berada di dalam mobil. Sementara, di belakang kendaraan Ronny, ada mobil Rolls-Royce bernopol B 88 NTT yang juga masuk ke jalur busway. Namun tiba-tiba, penumpang mobil Rolls-Royce itu turun dan memukul Ronny.

“Saya dipukul dan dikeroyok ajudannya. Anak saya yang masih kecil teriak, nangis-nangis. Istri saya ikut belain saya malah kena pukul. Saya yakin itu Herman Hery,” kata Rony kepada wartawan.

Polisi yang tadinya menilang Ronny, menurut dia, tak melakukan tindakan apapun. Hanya diminta untuk menepi dan keluar dari jalur busway.

“Setelah itu saya malah ditinggal di pinggir jalan sama polisi dan Herman Hery. Saya ditinggal begitu saja,” tegas Ronny.

Kemarin, Senin (25/6), Rony pun menjalankan pemeriksaan sebagai saksi korban, di Polres Metro Jakarta Selatan. Kuasa hukum Ronny, Febby Sagita, mengatakan, istri dan asisten rumah tangga kliennya itu juga ikut diperiksa.

Febby menyampaikan, pihaknya tidak membawa barang bukti baru. Kliennya hanya datang untuk memenuhi panggilan pemeriksaan dari polisi.

Febby menuturkan, ada 20 pertanyaan yang disampaikan penyidik. Menurut Febby, kliennya tetap yakin bahwa Herman adalah pelaku pengeroyokan yang terjadi pada Minggu (10/6) itu.

"Yang buat yakin ya karena korbannya ada di sini dan dia lihat langsung. Jadi, kami kan enggak menduga-duga bahwa itu dia," kata Febby.

Sementara Kuasa Hukum Herman Heri, Petrus Selestinus menjelaskan, berita mengenai Herman Hery memukul warga itu adalah fitnah. Herman Heri merasa namanya dicemarkan.

Petrus minta agar Ronny dapat membuktikan keterlibatan kliennya. Sedangkan Adik Herman Hery, Yudi Adranacus dan supirnya Pardan, Senin (25/5) mendatangi Mapolres Metro Jakarta Selatan, untuk melaporkan balik tuduhan Ronny.

Pengacara Yudi, Ardy Mbalembout mengatakan, saat insiden itu, bukan Herman Hery yang berada di TKP, tetapi adiknya, Yudi Adranacus bersama sopirnya, Pardan. Mereka pun melaporkan Ronny atas dugaan penganiayaan terhadap Pardan, sang sopir.

Saat ditemui wartawan di Mapolres Jaksel, Pardan mengatakan, kejadian itu tidak tepat jika dikatakan Ronny dikeroyok. Tetapi duel satu lawan satu.

“Itu bukan pengeroyokan. Pak Ronny itu dorong bos saya (Yudi Adranacus). Mukul bos saya. Akhirnya bos saya jatuh. Lalu, saya lari keluar dari mobil. Abis itu, udah saya dorong Pak Ronny itu. Udah, akhirnya kita udah guling-gulingan,” ujar Pardan.

Menurutnya, pada saat kejadian itu, Ronny yang telebih dulu memukul Yudi Adranacus. “Ronny (duluan) memukul bos saya,” ungkapnya.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: