
NUSANEWS - Menteri koordinator politik hukum dan keamanan (Menkopolhukam) Wiranto meminta agar pihak yang kalah dalam Pilkada 2018 harus bersikap introspeksi.
Hal itu ditegaskan Wiranto di tengah berlangsungnya perhitungan cepat (quick count) oleh sejumlah lembaga survei setelah proses pemberian suara di 171 daerah telah berakhir.
"Yang kalah harus introspeksi bahwa masih ada waktu-waktu lain untuk berlaga kembali," kata Wiranto dalam jumpa pers bersama Panglima TNI, Kapolri dan pejabat terkait, Rabu (27/06) siang.
Wiranto kemudian mengungkapkan pengalamannya sendiri yang disebutnya "sering kalah" dalam pemilu presiden.
"Dan (saya) enggak ada masalah kalau kita hadapi dengan kesadaran ini suatu pertandingan ada yang menang dan ada yang kalah," ungkapnya.
![]() |
Di Jawa Barat, pasangan Ridwan Kamil dan Uu Rushanul Ulum unggul dengan perolehan suara antara 32% hingga 33,7%. |
Dia lantas mencontohkan pertandingan antar negara dalam ajang Piala Dunia 2018. "Seperti halnya sepak bola dunia, ada yang kalah dan menang."
Di hadapan wartawan, Wiranto juga mengharapkan semua pihak terkait pilkada dapat meyakinkan pendukungnya agar tidak emosional dan euforia berlebihan.
"Yang menang jangan menunjukkan demonstrasi berlebihan, dan yang kalah jangan menunjukkan kekecewaan dan kemudian melibatkan massa besar untuk menunjukkan emosinya," tandasnya.
"Agar yang kalah dan menang, menghadapi dengan sikap-sikap yang baik, demokratis dan kesatria," katanya lagi.
Hasil penghitungan cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei menunjukkan bahwa di Jawa Timur, mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memenangkan pemilihan gubernur Jawa Timur dalam Pilkada Serentak 2018.
Di Jawa Barat, pasangan Ridwan Kamil dan Uu Rushanul Ulum unggul dengan perolehan suara antara 32% hingga 33,7%.
Sementara, di Sumatra Utara, pasangan Edi Rahmayadi-Musa Rajekshah diperkirakan memenangkan pemilihan gubernur Sumatera Utara dengan perolehan sekitar 60% menurut perhitungan berbagai lembaga survey.
SUMBER