
NUSANEWS - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto menyampaikan kritik pedas kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Bahkan Prabowo menyebut Indonesia sudah salah arah dalam segala hal.
Menanggapi kritikan koleganya itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay mengatakan pidato yang disampaikan Prabowo Subianto adalah bentuk keprihatinan terhadap kondisi bangsa Indonesia saat ini. Saleh memandang, Prabowo ingin mengajak semua pihak membuka mata terhadap gejala ketimpangan sosial yang ada. Ada banyak keanehan dan keganjilan yang disampaikan dari data dan fakta kehidupan sosial bangsa ini.
"Saya kira bukan hanya Prabowo yang menilai seperti itu. Ada tokoh-tokoh lain yang sudah berbicara hal yang sama. Sayangnya, belum ada gerakan signifikan untuk memperbaiki masalah yang ada itu," ujar Saleh saat dihubungi, Kamis (21/6).
![]() |
PAN meminta pemerintahan Jokowi-JK memperhatikan kritik yang disampaikan Prabowo Subianto. (dok. JawaPos.com) |
Wakil Ketua Komisi XI DPR ini melihat bahwa pesan Prabowo itu adalah catatan harian politik yang perlu ditindaklanjuti oleh siapa saja yang sedang berkuasa. Sebab, jika diabaikan, masalah yang dipaparkan itu akan terus berlanjut. Bahkan bisa jadi akan diwariskan pada pemerintahan berikutnya.
"Beban berat negara tidak hanya bagaimana memenuhi kebutuhan warga negara saat ini. Tapi, bagaimana menyelesaikan persoalan warisan dan akan diwariskan pada periode berikutnya," katanya.
Pemerintahan Jokowi-JK juga diminta memperhatikan kritik dan pandangan Prabowo tersebut. Meskipun disampaikan oleh pihak oposisi, namun unsur-unsur kebenaran yang disampaikan haruslah diperhatikan dan dituntaskan. Menurutnya, itulah bentuk konkret kecintaan kepada bangsa dan negara ini.
"Pemerintah adalah pihak yang paling memiliki otoritas untuk menjawab semua kritik itu. Semua potensi dan sumber daya dimiliki oleh pemerintah. Yang lain tentu hanya bisa menilai dan memberikan kritik dan masukan," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam akun Facebook miliknya, Ketua Umum Partai Gerindra menyampaikan kritik terhadap pemerintah. Dia menyebut bahwa kondisi bangsa Indonesia saat ini berada di arah dan jalur yang salah dan dalam kondisi lemah.
Prabowo mengungkapkan, masalah yang saat ini dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah karena tidak setianya terhadap Pancasila dan UUD 1945. Ia pun mengaku saat ini banyak yang menggunakan Pancasila dan UUD 1945 sebagai mantera dan slogan semata. Namun, hakikatnya tidak dipahami dan tidak mau dilaksanakan.
Prabowo mencontohkan, bagaimana bisa dikatakan keadilan sosial jika yang menguasai kekayaan negara hanya segelintir orang saja. Prabowo menyebut selama ini yang menikmati kekayaan negara tidak kurang dari satu persen.
Selain itu, Prabowo juga menyindir keluhan pemerintah Jokowi-JK yang kerap menyebut anggaran terbatas. Namun, di sisi lain gaji pegawai terus dinaikkan.
Mantan Danjen Kopassus tersebut mengatakan, sumber-sumber ekonomi bangsa Indonesia telah lepas kendali dari penguasaan negara. Ia menilai kondisi tersebut mengakibatkan Indonesia dalam keadaan lemah.
Oleh sebab itu, dia berpesan kepada pemerintah untuk berpijak kepada Pasal 33 UUD 1945, yakni kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dikuasai oleh negara.
SUMBER