NUSANEWS - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah tampak memberikan ucapan selamat atas kemenangan Erdogan dalam pemilihan presiden di Turki.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari postingan akun Twitter @Fahrihamzah yang diunggah pada Senin (25/6/2018).
Dalam ciutannya itu, Fahri Hamzah memosting dua foto, salah satunya adalah foto selfie dirinya dengan Erdogan.
Melalui captionnya, Fahri Hamzah menuliskan kata-kata dalam bahasa turki yang isinya mengucapkan selamat, hingga mengatakan Indonesia akan menjadi negara yang paling penting.
Tak hanya itu, ia juga mengajak Turki atau Erdogan untuk bekerja bersama.
@Fahrihamzah: "Meslektaşlarımın adına, milletvekillerin adına, yeniden seçilen cumhuriyet cumhurbaşkanı, Sayın Erdoğan'ı tebrik ediyorum.
Endonezya ve Turkiye en önemli 2 ülke olacak.
Birlikte çalışalım."
(selfie With President @RT_Erdogan and with Speaker @ikahramanbv ).
Unggahan Fahri Hamzah tersebut jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti:
"Atas nama rekan-rekan saya, atas nama anggota parlemen, saya mengucapkan selamat kepada Bapak Erdogan, presiden republik Turki yang baru terpilih.
Indonesia dan Turki akan menjadi dua negara yang paling penting.
Mari bekerja bersama.
(Selfie dengan Presiden Erdogan dan dengan pembicara Ismail Kahraman-red).
Postingan ini kemudian ramai dikomentari netizen.
Sebagian menyoroti bahasa Turki yang dipilih oleh Fahri Hamzah.
@kingramzsIV: Translate please.
@tienprestini: Thank you Google Translate.
@Fajar_RAR: Ga ngertii.
@kaumkoplak: halaaah pake google trnslate aja gayanya...
@m_fniam: pake google translete aja nggaya km ri. erdogan senyumnya kecut diajak selfi.
@Muhammadtenggo1: Google translate bukan pak. Heheh.
@Gemez80: Aduuh..lidahku kelipat bang.
Dikutip dari secim.ntv.com.tr dari 99,16 persen suara yang masuk, Erdogan mendapat 52,55 persen suara.
Di susul Muharrem Ince, yang merupakan lawan terkuat, dengan perolehan 30,67 persen suara.
Kemudian Salahattin Demirtas dengan 8,36 persen suara, Meral Aksener 7,33 persen suara, Temel Karamollaoglu 0,89 persen suara, dan Dogu Perincek dengan suara terendah, yakni 0,20 persen.
Sebelumnya, beberapa pihak menilai jika kemenangan Erdogan akan melemahkan pemerintahan demokrasi.
Diketahui, pemilihan presiden Turki mengharuskan salah satu calon untuk meraih setidaknya lebih dari 50 persen suara untuk dapat dipilih langsung.
Jika tidak ada calon yang mampu meraih lebih dari 50 persen suara, maka dua calon teratas akan kembali berhadapan pada putara kedua yang dijadwalkan pada 8 Juli mendatang.
Akan tetapi, Erdogan berhasil keluar dengan lebih dari 50 persen suara yang artinya ia dipastikan kembali menjadi pemimpin Turki.
SUMBER
SUMBER
