logo
×

Kamis, 05 Juli 2018

Bentak dan Tak Mau Tanda Tangan Berkas Warga, Ini Klarifikasi Lurah yang Viral di Medsos : Bercanda

Bentak dan Tak Mau Tanda Tangan Berkas Warga, Ini Klarifikasi Lurah yang Viral di Medsos : Bercanda

NUSANEWS - Aksi seorang lurah yang bentak dan enggan tanda tangani berkas warga menjadi viral di media sosial.

Pria yang belakangan diketahui sebagai Lurah Empoang Selatan, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sulawesi Selatan itu bernama Muhammad Yusuf.

Berdasar informasi, ada dua warga yang sedang mengajukan permohonan izin usaha, tepatnya surat keterangan usaha (SKU).

Namun saat diminta tanda tangan untuk surat tersebut, sang lurah menolaknya mentah-mentah dan malah membentak warga.

"Saya tidak mau tandan tangan, kau mau apa ?" kata lurah dengan suara meninggi.

Wanita yang bernama Widya dalam video tersebut lantas heran lalu menanyakan alasan mengapa tak diberi tanda tangan.

“Kalau boleh tahu apa alasannya pak,” tanya wanita dalam video itu.

“Tidak ada alasan. Saya tidak mau tanda tangan. Ini hak saya. Kenapa ko paksa saya?” jawab Lurah.

“Saya tidak paksa, tapi inikan hak saya,” timpal wanita tersebut.

“Hak saya juga kalau tidak mau tanda tangan,” tegas sang lurah.

Namun baru-baru ini, beredar klarifikasi dari sang lurah perihal kejadian tersebut.

Dilansir dari tayangan channel Youtube Listing Berita, Muhammad Yusuf, lurah yang sedang viral itu pun membeberkan kejadian sebenarnya.

Sambil tetap mengenakan seragam, lurah itu menceritakan kronologi kejadian tersebut.

Dalam video terdengar, Pak lurah membenarkan bahwa ada dua warganya yang meminta tanda tangannya untuk surat keterangan usaha (SKU).

Kedua warga tersebut adalah Ardi dan Widya, wanita yang merekam kejadian tersebut.

Namun ketika disinggung perihal aksi arogansinya kepada warga yakni membentak, lurah tersebut berucap bahwa dirinya hanya bercanda.

Hal tersebut dilakukannya karena menganggap Ardi adalah teman dekatnya.

Selain teman dekat, lurah tersebut juga mengaku bahwa Ardi adalah saudaranya.

Namun maksud untuk bercanda itu rupanya tak disadari oleh Widya.

Menurut lurah tersebut, hal itu yang membuat Widya lantas merekam kejadian pada hari itu dan menyebarkannya.

"Warga saya namanya Ardi datang ke kantor saya, trus dia minta untuk tanda tangan untuk SKU (Surat Keterangan Usaha), dia (Ardi) ditemani Widya.

Trus saya bercanda saya sama Ardi, dikira Widya itu saya serius, padahal Ardi ini kan teman dekat saya dan keluarga saya juga.

Cuma saya nggak tahu kalau divideokan, dikira saya serius ngomongnya," ujar lurah Empoang Selatan.

Alasan lain mengapa dirinya terkesan marah itu pun kembali diungkapkan lebih lanjut oleh lurah tersebut.

Lurah itu mengatakan bahwa dirinya merasa kesal kepada Ardi karena sudah lama menghilang alias tak menemui dirinya.

Padahal diakui lurah tersebut Ardi adalah sanak kerabatnya.

"Pada saat itu, Ardi itu kan keluarga dekat saya, tapi dia itu lama baru muncul, makanya saya marahi dia dulu, trus Ardi minta SKU nya saya tanda tangani," ucap lurah itu yakin.

Namun ketika disinggung perihal berkas yang menjadi permasalahan dari percekcokan itu, sang lurah mengatakan fakta yang sebenarnya.

Yakni sang lurah mengaku akhirnya ia telah menandatangani berkas SKU tersebut pada hari yang sama saat video tersebut direkam.

"Intinya saya tanda tangani berkas (SKU) tadi, hari itu juga saya tanda tangani," ungkap Lurah tersebut.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: