logo
×

Rabu, 11 Juli 2018

Mata Najwa Episode 'Siapa Rindu Soeharto', Tommy Soeharto Pilih Jokowi atau Prabowo?

Mata Najwa Episode 'Siapa Rindu Soeharto', Tommy Soeharto Pilih Jokowi atau Prabowo?

NUSANEWS - Setelah tenggelam usai orde baru tumbang, keluaraga Presiden RI ke-2, Soeharto kini mulai muncul lagi ke dunia politik.

Salah satunya adalah putra bungsungnya, Hutomo Mandala Putra (55) alias Tommy Soeharto.

Tommy Soeharto bakal meramaikan pesta demokrasi 2019 lewat partai politiknya Partai Berkarya.

Partai ini sudah dinyatakan lolos verifikasi dan berhak ikut di pemilu 2019.

Tak hanya berpartisipasi di Pimilu Legislatif, Tommy juga disebut-sebut siap meramaikan Pemilihan Presiden (Pilres).

Namun, Dilansir TribunSolo.com dari Tribun Timur Tommy menegaskan jika partainya fokus dulu di Pileg sebelum memutuskan sikap soal Pilpres.

"Kita fokus membenahi bacaleg (bakal calon legislatif) agar lebih mumpuni," katanya seperti yang dia sampaikan dalam sebuah wawancara terbarunya..

Saat ditanya apakah dirinya akan ikut nyapres, Tommy mengaku belum mengambil sikap.

Lalu jika tak nyapres, siapa pilihan Tommy, Jokowi atau Prabowo head to head?

"Saya lebih mendukung kemana rakyat lebih banyak," katanya dalam wawancara yang tayang di channel youtube.

Malam ini, Rabu (11/7/2018) Tommy akan hadir di program Mata Najwa yang dipandu oleh Najwa Shihab.

Dalam cuplikan video singkat yang diunggah di akun sosial media Instagram @matanajwa, terlihat najwa menanyakan hal yang sama kepada Tommy.

"Jika sekarang milih Jokowi atau Prabowo, anda akan menjawab?" tanya Najwa.

Jawaban Tommy akan ditayangkan pada Episode 'Siapa Rindu Soeharto' yang akan tayang secara live di Trans 7 pukul 19.00 WIB.

"Bagaimana Tommy Soeharto menatap dua poros utama perpolitikan Indonesia saat ini?"

"Ataukah akan mencoba membentuk poros baru dengan jargon andalan pengingat keemasan Orde Baru: "Penak Zamanku To?," tulis @matanajwa. (*)

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: