
NUSANEWS - Sejumlah dorongan elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung nama Anies Baswedan terus menuai protes dari internal partainya sendiri. Pasalnya, partai berbasis massa Islam itu juga diketahui telah mendorong sembilan nama dari internal kadernya.
Politikus PKS Mahfuz Sidik mengatakan, saat ini internal PKS dinilainya telah memiliki sejumlah nama potensial, salah satunya Mantan Presiden PKS Anis Matta. Karena itu, ia mengaku aneh jika partainya masih melirik nama di luar parpol.
"Saya pikir jadi lucu, yang 9 ini ada yang di tutup pintunya rapat-rapat, tapi kemudian mulai menyebut nama yang lain (Anies Baswedan)," kata Mahfuz di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (10/7).
Menurut pandangan Mahfuz, sebagai kader yang ikut mendukung Anies di pilkada Jakarta 2017 lalu, seharusnya mantan mendikbud era Jokowi itu dapat menyelesaikan masa jabatannya selama 5 tahun untuk membenahi Ibu Kota.
Ia pun mengungkit kemenangan Anies yang sangat luar biasa di DKI Jakarta. Dukungan itu menandakan bahwa Anies telah memberikan ekspektasi besar kepada masyarakat Jakarta untuk menjadi gubernur. Itu lah mengapa mantan rektor universitas paramadina itu harus menyelesaikan amanah yang diberikan masyarakat.
"Kalau saya ibaratkan di kampung, Pak Anies Baswedan ini sudah dianggap sebagai imam solat berjamaah kalau solat zuhurkan 4 rakaat, jangan sampai baru satu rokaat terus imamnya kabur ya," ungkap Mahfuz.
Mahfuz menambahkan, pihaknya tidak mengetahui betul seberapa kuat internal partainya untuk mengusung Anies sebagai capres. Namun yang pasti, keputusan itu justru telah membuat masyarakat dan kader internalnya kebingungan.
"Kader dan masyarakat juga (kebingungan) lah, ini PKS gimana katanya punya sembilan capres cawapres lah kok sekarang beberapa petingginya kok mulai menyebut orang lain," pungkasnya.
SUMBER
SUMBER