logo
×

Minggu, 01 Juli 2018

Soal 10 Juta Lapangan Kerja, Fahri Hamzah: Janji Kampanye Ditagih, Semua Akan Mati Kutu

Soal 10 Juta Lapangan Kerja, Fahri Hamzah: Janji Kampanye Ditagih, Semua Akan Mati Kutu

NUSANEWS - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzahmenanggapi cuitan seorang netizen soal lapangan kerja.

Dilansir TribunWow.com dari akun Twitter @Fahrihamzah yang ia tuliskan pada Sabtu (30/6/2018), mulanya netizen pemilik akun @AnonArmy777 menuliskan cuitan dan mengunggah sebuah video.

Dalam video tersebut tampak orang sedang berbaris mengular panjang.

Orang-orang itu disebut-sebut tengah mengantre untuk mendaftar sebagai pegawai di sebuah perusahaan.

"Antrian pelamar kerja PT mayora dijalan daan mogot, mana janji 10jt lapangan kerja tersebut?

Haruskah menjadi WNA dulu agar bisa bekerja pada banyak proyek infrastruktur?," tulis akun @AnonArmy777.



Lantaran namanya disebut dalam cuitan itu, Fahri Hamzah lantas menanggapi bahwa jika janji-janji kampanye ditagih, pasti akan mati kutu.


"Intinya gini, nanti begitu janji kampanye ditagih semua akan mati kutu...btw..memangnya kutu kalau mati gimana sih?

Kalau dikampung saya dipites," tulis Fahri Hamzah.


Diketahui sebelumnya, isu soal tenaga kerja asing sempat menjadi isu panas di Indonesia.

Lantaran isu tersebut, janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014, mendapat sorotan hingga masyarakat menagih janji soal 10 juta lapangan kerja.

Menanggapi hal itu, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebut Presiden Jokowi sudah menciptakan 10 juta lebih lapangan kerja.

Hanif menyebut jika selama satu periode, Presiden Jokowi sudah memenuhi janji kampanyenya untuk membuka 10 juta lapangan kerja.

Artinya, kata Hanif, apabila dibagi rata, maka per tahunnya pemerintah harus menciptakan minimal 2 juta lapangan pekerjaan.

"Nah pertumbuhan lapangan kerja atau penyediaan lapangan kerja di Indonesia setiap tahunnya itu selalu lebih dari 2 juta," ucapnya, dilansir dari Tribunnews.com

Hanif kemudian memaparkan data pertumbuhan lapangan kerja dari tahun 2014, meskipun pada 2014 Jokowi-JK baru menjabat sejak 20 Oktober.

Pada tahun tersebut, tenaga kerja baru yang terserap sebesar 2,6 juta, disusul 2,8 juta pada 2015, 2,4 juta pada 2016 dan 2,6 juta pada 2017.

Total, ia mengklaim dalam 3,5 tahun pemerintahan Jokowi-JK sudah menciptakan 8.460.000 tenaga kerja.

"Jadi sudah melampaui target 2 juta per tahun dari yang dijanjikan Pak Jokowi-JK," kata Hanif.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: