
NUSANEWS - Presiden Rusia Vladimir Putin pernah merilis video tentang persenjataan masa depan negaranya yang diklaim mampu menyerang Florida. Video itu ternyata membuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump marah.
Mengutip laporan Axios, Trump tidak meluapkan kemarahannya secara terbuka terhadap video itu itu. "Dia mengecam Presiden Rusia dalam sebuah panggilan telepon," kata laporan tersebut mengutip sumber-sumber pemerintah AS yang mengetahui percakapan telepon tersebut.
Panggilan telepon itu dilakukan Trump beberapa minggu setelah Putin menunjukkan video itu dalam pidato kenegaraannya di hadapan parlemen Rusia Maret lalu atau sebelum dia terpilih lagi sebagai presiden melalui pemilu.
Sumber lain mengatakan kepada CNN bahwa panggilan telepon dilakukan Trump pada 20 Maret setelah Putin terpilih kembali sebagai presiden Rusia. Trump, dalam percakapan telepon itu nekat mengucapkan selamat kepada Putin, meski ada protokol yang menginstruksikan agar dirinya tidak memberikan ucapan selamat.
Trump mengatakan kepada Putin bahwa dia telah berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Kanselir Jerman Angela Merkel."Dan mereka setuju dengan saya tentang sifat 'keterlaluan' dari video tersebut," ujar salah satu sumber pemerintah AS menirukan ucapan Trump, kepada Axios.
Masih menurut laporan yang dikutip Senin (16/7/2018), ketika Trump dihubungi, dia mengatakan, "Saya sudah meningkatkan pembelanjaan pertahanan, memodernisasi senjata nuklir kami. Kami bisa berbuat lebih banyak, jadi jika Anda ingin melakukan perlombaan senjata, Anda akan kalah."
Gedung Putih belum berkomentar terkait laporan tentang luapan kemarahan Trump atas video persenjataan Rusia yang dirilis Putin. Persenjataan Rusia itu salah satunya adalah rudal hipersonik Kinzhal yang diklaim tak bisa dicegat oleh sistem pertahanan udara mana pun di dunia, termasuk AS. Pentagon pernah meremehkan klaim Putin tersebut dan menganggapnya sebagai bualan.