
NUSANEWS - Kepolisian Daerah Metro Jaya resmi menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan dan menghentikan penyelidikan kematian dua anak laki-laki di lokasi pembagian sembako yang digagas Forum Untukmu Indonesia di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, awal Mei 2018 lalu.
Kasus ini dihentikan karena selama proses penyelidikan, penyidik tak menemukan unsur pindana dalam penyebab kematian kedua bocah itu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta mengatakan, penghentian kasus ini usai penyidik melakukan gelar perkara. Dari hasil gelar perkara, korban meninggal dengan hal yang wajar.
"Kasus akan kami SP3. Dan memang hasil gelar perkara terakhir, seluruh peserta gelar mempunyai pendapat untuk di SP3. Dan nanti akan kita umumkan setelah kami keluarkan SP3, tapi memang betul kasus tersebut akan di SP3," ujar Nico di Mapolda Metro Jaya, Senin 13 Agustus 2018.
Nico menuturkan, dari hasil pemeriksaan medis, penyebab korban meninggal dunia bukan karena terinjak-injak saat mengantre pembagian sembako di Monas. Namun disebabkan karena panas yang tinggi.
"Penyidik sudah lakukan pemeriksaan terhadap panitia, kemudian pemda, kemudian dokter yang merawat, dan akhirnya penyidik menyimpulkan bahwa kematian dari anak tersebut disebabkan karena panas yang tinggi, sehingga sebabkan meninggal dunia," kata Nico.
Menurut Nico, sebelum polisi mengeluarkan SP3, polisi juga telah mencocokan keterangan orang tua para korban dengan hasil medis tim dokter yang menangani saat Muhammad Rizki (10 tahun) dan Mahase Junaedi (12 tahun) saat dibawa ke rumah sakit.
"Disesuaikan juga dengan keterangan ortunya sendiri dan dokter yang ada di Monas maupun dokter yang ada di rumah sakit. Maka penyidik lakukan gelar perkara maka dapat disimpulkan meninggal karena akibat yang wajar. Kasus akan kami SP3," katanya.
Terkait penghentian kasus sembako maut ini, Nico pun memastikan polisi tak menemukan unsur kelalaian dari panitia pembagian sembako dan Pemprov DKI Jakarta.
"Tapi sama sekali di sini tidak ada faktor kelalaian pemda maupun dari panitia. Karena semua ada disitu. Dari panitia sediakan ambulans, dari pemda sediakan ambulans dan yang membawa korban ke RS, panitia dan Satpol PP yang melihat. Memang faktor kesehatan penting," ujarnya.
Diketahui, Rizki dan Junaedi meninggal dunia setelah ikut mengantre pembagian sembako yang digagas Forum Untukmu Indonesia di Monas, Gambir, Jakarta Pusat pada Sabtu 28 April 2018. Kedua bocah itu sempat mendapatkan penanganan medis di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Namun, nyawa Rizki dan Junaedi tak tertolong.
SUMBER