
NUSANEWS - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah angkat bicara mengenai terpilihnya mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiga Uno sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto di Pemilu Presiden 2019.
Terpilihnya Sandiaga Uno tersebut menyisihkan nama yang diusulkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yakni Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al Jufri.
Menurut Fahri Hamzah, tidak terpilihnya kader PKS disebabkan pimpinan PKS tidak mengompetisikan sembilan nama kader internal yang digodok untuk menjadi capres atau cawapres. PKS lebih memprioritaskan Salim Segaf Al Jufri, sehingga setelah melalui kalkulasi politik, tidak dipilih oleh Prabowo Subianto.
"Menurut saya kesalahan PKS dari awal konsepnya enggak jelas, ada sembilan nama tapi enggak dikompetisikan, akhirnya yang maju ke Pak Prabowo cuma satu nama (Salim Segaf Al Jufri), dan akhirnya delapan nama akan dikubur potensinya, enggak diangkat, itu kesalahan PKS," ulasnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/8/2018).
Sebelumnya, PKS menyodorkan sembilan bakal calon presiden dan wakil presiden kepada mitra partai koalisi. Kesembilan nama itu adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Fahri Hamzah meyakini, apabila sembilan nama keder internal tersebut dikompetisikan, maka salah satunya akan terpilih.
"Coba bayangkan, alternatif diberikan lebih banyak kepada Pak Prabowo misalnya, pasti di antara nama-nama itu akan dipilih, karena dari awal yang lain dikunci, akhirnya rugi sendiri, itu kesalahannya," beber Fahri Hamzah. (Taufik Ismail)
SUMBER