
NUSANEWS - Badan Pengawas Pemilu menyatakan belum dapat menyelidiki dugaan kampanye yang dilakukan Sandiaga Uno di Universitas Muhammadiyah Profesor Dr. Hamka (Uhamka) dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan saat ini Sandiaga masih berstatus sebagai bakal calon wakil presiden.
"Kami belum bisa masuk ke sana (menyelidiki dugaan kampanye di kampus) karena belum ada pasangan calon. Itu masalahnya," ujar Rahmat di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/9).
Meski belum dapat menyelidiki, Rahmat menyampaikan semua pihak dilarang untuk berpolitik praktis di dalam kampus. Sebab, ia berkata UU Perguruan Tinggi menyatakan pendidikan harus terbebas dari pengaruh politik praktis.
Lebih lanjut, Rahmat menyampaikan pihaknya mengizinkan Sandiaga atau bakal calon presiden maupun bakal cawapres yang lain memberikan kuliah umum di kampus. Hal itu boleh dilakukan jika tidak ada muatan politik selama kuliah umum berlangsung.
"Tapi kalau ada (pernyataan) 'pilih saya', thats's problem," ujarnya.
Selain kepada Sandiaga, Rahmat juga mengingatakan para pendukung bakal calon presiden dan bakal cawapres untuk menahan diri. Mereka diimbau untuk tidak melakukan kampanye di luar jadwal yang sudah ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum.
Selain karena tidak etis, ia berkata para bakal calon belum tentu menjadi calon tetap yang diputuskan oleh KPU.
"Saya minta semua pihak menahan diri. Masa kampanye belum mulai. Pak Sandi juga masih belum jadi cawapres," ujar Rahmat.
Sebelumnya, Ketum PAN Zulkifli Hasan mempromosikan ganti presiden saat bersama Sandiaga menghadiri acara di UMJ, Jakarta. Tak hanya Zulhas, politisi Demokrat Andi Nurpati juga turut mempromosikan Sandiaga saat keduanya hadir di Uhamka, Jakarta.
SUMBER