
NUSANEWS - Komisi III DPR RI mengingatkan Polri harus merampungkan pemetaan daerah rawan seiring dimulainya masa kampanye Pemilu 2019.
Peran Bhabinkamtibmas dan fungsi intelijen harus dimaksimalkan guna mengantisipasi munculnya gesekan di masyarakat hingga selesainya pelaksanaan pemilu.
"Pemetaan harus sudah selesai dilakukan karena kampanye telah dimulai. Polri harus mengantisipasi terjadinya gesekan di masyarakat karena perbedaan dukungan calon presiden ataupun calon legislatif," kata anggota Komisi III Ahmad Sahroni kepada wartawan, Selasa (25/9).
Dia menjelaskan, Bhabinkamtibmasdan fungsi intelijen Polri memiliki peran penting dalam pengamanan pemilu yang dilaksanakan serentak. Bersentuhan langsung dengan masyarakat, Bhabinkamtibmasdiharapkan dapat menjadi pengingat pentingnya persatuan dan penengah saat potensi konflik muncul. Sementara, dimaksimalkannya fungsi intelijen diharapkan dapat mencegah konflik.
"Bhabinkamtibmas harus terus menyosialisasikan pentingnya persatuan meski berbeda pendapat. Jangan sampai Bhabinkamtibmas justru condong ke salah satu kubu. Sosialisasikan pesan damai dalam berbagai kesempatan," pesan Sahroni.
Politisi Partai Nasdem itu menekankan instansi-instansi berwenang untuk mencermati maraknya hoaks di media sosial. Merujuk temuan Polri, jumlah rata-rata hoaks dalam satu hari mencapai 3500 dan diprediksi bakal meningkat seiring makin dekatnya Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019.
"Direktorat Siber harus memaksimalkan fungsi pengawasan dan penindakan. Pengawasan dapat dilakukan melalui kerja sama dengan Kemenkominfo, Badan Siber dan Sandi Negara, Bawaslu," kata Sahroni. [wah]
SUMBER